Rumah Memez

Cerita Memez

Tips Bekerjasama Dengan Suami

Suami itu bisa jadi teman diskusi yang menyenangkan,

Jadi partner kerja yang bisa diandalkan

Tapi… sebenarnya apa saja yang harus dilakukan kalau suami juga menjadi partner kerja???

Hampir setahun ini gue sama Miswa bekerja sama membangun usaha. Tadinya sih usahanya cuma kita jalani sambil lalu dengan pekerjaan kita masing-masing. Eh…. tapi kok ternyata usaha sambilan alias sampingan ini ternyata cukup menghasilkan dan bahkan bisa dibilang sangat menjanjikan. Apalagi… kalau dipikir-pikir hasilnya lumayanlah buat tambahan beli pasir dan semen hahahhahahaa…

Tapi… bekerja sama dengan pasangan itu ternyata jauh lebih sulit dibanding bekerja sama dengan yang benar-benar partner kerja. Ini pengalaman gue dan bagaimana keluar dari bibit konflik.

1. Siapa Mengerjakan Apa?

Gue sama Miswa membagi dengan jelas urusan apa yang menjadi tanggung jawab kita masing-masing. Gue kebagian urusan adminstrasi, surat dan sebagai macamnya. Sementara Miswa mengerjakan hal-hal teknis. Tapi… kadang ada yang sok tahu dan bikin buyar semuanya. Misalnya nih… ada satu surat yang harusnya pakai materai, kata Miswa ngga usah pakai Materai. kemudian surat itu gue tandatangan dan kirim ke klien.

Kliennya kemudian menelepon… ternyata semuanya harus dipakaikan materai. hahahhahaa… untungnya mood gue lagi enak saat itu. Jadi, suratnya diganti dan ditandatangan ulang setelah dibubuhi materai. Walau bete dan mengulang pekerjaan, jangan jadikan masalah besar. Cukup diperbaiki suratnya, kasih materai dan kirim lagi.

2. Jangan Baper

Sebenarnya ini hal yang paling penting. Kalau mau presentasi ke klien, pastikan ditunjuk siapa yang akan presentasi. Jangan sampai antara suami istri yang jadi partner kerja ini memberi masukan yang bertolak belakang. Gue biasanya menyerahkan urusan presentasi ke Miswa. Nah gue kebagian menambahi saja. Pastikan kalau menambahi masukan atau ide jangan sampai mengubah ide awal dan gunakan juga kata-kata yang tepat dan jangan sampai menjatuhkan.

Ngga hanya Baper soal presentasi sih, gue juga sangat berhati-hati ketika menilai pekerjaan yang dilakukan Miswa dan timnya. Jangan sampai penilaian gue bikin mereka bete. Yah paling gue sampaikan dengan kata-kata “Kayaknya kalau ditambahin ini bagus deh, menurut kamu bagaimana ?” jadi gue ngga memaksakan kehendak gitu.

3. Pisah Meja Kerja

Untuk mencegah mood rusak, gue sama Miswa sengaja memisahkan meja kerja kita. Gue kebagian di meja makan sambil menggelar laptop, Miswa kebagian di meja kerja, lengkap dengan alat tulis dan barang lainnya untuk mengerjakan tugasnya. Walau sejujurnya gue agak sebel sama Miswa kalau dia mengerjakan sesuatu ngga buru-buru, tapi main game dulu, lihat video youtube dulu, alasannya sih cari inspirasi dulu :))) Tapi… ya sudahlah ngga apa-apa yang penting kerjaannya beres dan selesai sesuai deadline.

4. Pisahkan Keuangan

Pengalaman sulitnya mengurus pajak kemarin membuat gue harus sadar banget kalau gue dan Miswa kudu punya catatan keuangan yang berbeda antara usaha ini dengan uang yang kita peroleh dari pekerjaan masing-masing. Gue sampai merasa perlu meminta bantuan teman untuk mengurusi ini. Walau serupiah pun tetap harus dicatat, walaupun masing-masing dari kita suka banget beli cemilan, budget makan kerjaan sama budget makan pribadi tetap harus dipisahkan.

Sebenarnya sih, urusan kerjasama dengan pasangan ngga cuma saat bikin usaha ya. tapi juga bisa kerjasama saat menjalankan rumahtangga. Kalau kamu, biasanya pembagian kerja rumah tangga sama pasangan seperti apa sih? Cerita dong :)))

 

 

4 Comments Tips Bekerjasama Dengan Suami

  1. Yeye

    Mez, jangan kerja di meja makan, tar nyomot cemilan mulu hahahaha

    Ishhh.. Sukses yah usahaanyaaaaa.. Siap kirim cv ke perusahaan dikau :p

  2. Maya

    Seru ya mbak Mez, jadi membangun kekompakan 🙂
    Tapii usahanya apa dong, sekalian di publish hehehe #kepo

  3. HM Zwan

    hehehe ngebayangin yang satu kerja di meja makan,satunya lagi di ruang kerja.kayak marah2an ya hehehe….
    sukses ya mbak buat usahanya^^

Comments are closed.