Depok tengah menjelma menjadi kota wisata kuliner. Dari bakmi, bebek, steak bahkan hingga makanan olahan durian tersedia di sepanjang jalan Margonda, yang menjadi jantung utama kota Depok. Sebagai warga Depok, tentu saja saya merasa dimanjakan dengan pesatnya perkembangan bisnis kuliner di Depok. Dahulu, setiap ingin mencoba sebuah tempat makan, patokan yang biasanya dipakai adalah tempat makan yang ramai pengunjung. Tapi, tidak demikian dengan tempat makan Soerabi bandung di jalan Margonda raya, Depok ini. Karena, ramai pengunjung tak menjadi jaminan, bahwa makanan yang disajikan enak rasanya.
Satu tempat makan yang sedang diminati di kota Depok adalah Soerabi Bandung Enhaii, yang menempati dua gedung dengan masing-masing gedung terdiri dari dua lantai. Di gedung pertama, lantai satu ditempati oleh Kawa Kopi Tiam, di lantai dua ditempati oleh Batagor Ihsan. Sementara di gedung kedua, lantai satu ditempati Soerabi Bandung dan di lantai dua ditempati Bubur Barito. Semenjak dibuka pada pertengahan 2012, tempat makan ini selalu dipenuhi oleh pengunjung, hingga tak jarang membuat arus lalu lintas di jalan Margonda raya sedikit tersendat.
Suatu hari, saya dan Miswa pernah mencoba makan siang di tempat ini. Kami memilih duduk di lantai satu di area Soerabi Bandung. Walau begitu, kami bisa memesan makanan di gerai lainnya. Saat itu, Miswa memesan Sapo Tahu, saya yang merindukan surabi oncom yang biasa dinikmati di dekat kampus NHI bandung, malah tak menemukan surabi ini dalam menu. Buat saya ini sebuah kejanggalan. Menyebut sebagai surabi bandung tapi tak menjual jenis surabi oncom. Akhirnya saya memesan surabi sosis keju, rasanya tak terlalu istimewa menurut saya. Namun, sapo tahunya patut dihargai rasanya. Meski tak bisa disebut Nikmehhh…
Kali lain, di sebuah malam minggu, saya bersama Bimo dan Fira gagal menonton film 5cm. Akhirnya, kami pun bersepakat untuk makan di tempat ini lagi. Saya memesan batagor bakso, sementara Bimo dan Fira memesan surabi coklat surabi sosis keju. Meski cukup ramai, pelayanannya terbilang cepat. Namun, rasanya tak terlalu istimewa. Batagor bakso yang disajikan dalam keadaan dingin, yang berakibat menjadi alot. Sementara surabi yang disajikan malah terlalu tebal dan kurang begitu matang.
Untuk minumnya, kami memesan Ice lemon tea, ice chocolate dan es teh tarik. Ice chocolatenya lumayan enak, sementara es teh tariknya dan es lemon tea rasanya standar saja. Untuk semua makanan+minuman ini saya menghabiskan uang tak sampai 100ribu rupiah, tergolong murah sesungguhnya.
Sebagai orang yang lidahnya gemar bertualang dengan mencicipi makanan di tempat makan baru, sepertinya saya akan berpikir ulang jika kelak ingin makan di Surabi Bandung ini. Kecuali , jika ada perbaikan rasa – yang tentunya sesuai selera saya-
pengennnnnn serabi deh jadinya
Jangan disini…. di Bandung aja yuk 🙂
batagor yg dingin dan surabi yg kurang matang mungkin itu juga kenapa di sajikannya cepat ya..
Bisa juga seperti itu ya… terima kasih sudah mampir 🙂
Kalau ke Bandung, surabi Cihapit juga terkenal 🙂
salam kenal…
Langsung ngiler… kapan ya bisa ke Bandung lagi 🙂
Surabinya enak,tp sayang pelayanannya tdk memuaskan
Pelayanannya yaa gitu deehhh…