Jumat malam lalu, saya dan Miswa untuk pertama kalinya menonton 4DX3D Blitz Megaplex Grand Indonesia. Senang sudah pasti, pasalnya untuk menonton di auditorium ini butuh usaha yang lebih besar, karena tiketnya terbatas dan cepat habis. Selain itu, harga tiketnya yang cukup mahal. Untuk hari jumat serta weekend, harganya sekitar 150 ribu, sementara untuk hari biasa 125 ribu.

Walau sudah mengeluarkan uang cukup besar,  ada menyesalnya juga deh menonton di sini…….

Jadi, sejak Jumat siang saya sudah mengajak Miswa untuk “pacaran” -Istilah kami untuk menonton di Jumat malam- Miswa yang sebenarnya capek karena banyak pekerjaan, kemudian mengiyakan ajakan saya, dengan satu syarat. “Nontonnya di 4DX3D ya”. Sampai di kantor, ngga pakai lama, saya langsung booking tiket. Thank God, saya punya BlitzCard, jadi bisa langsung booking online.

Karena saya baru selesai siaran jam sembilan malam, sementara filmnya dimulai jam 21.35,  saya minta Miswa untuk duluan datang dan mencetak tiketnya. Ngga pakai lama, ngga pakai antre, Miswa bilang cuma butuh waktu semenit untuk mencetak tiketnya di sejumlah mesin tiket di Blitz.

Sementara Miswa sudah sampai, saya baru berangkat dari studio jam sembilan lewat lima, dan lima menit kemudian sudah sampai di Grand Indonesia dengan ojek. #baladamalasjalankaki

Bisa nonton film di 4DX3D ini buat kami sesuatu banget -IyaNorakSekaliKaliGppYa-  karena banyak kecanggihannya. Diantaranya :

1. Motion, jadi nanti kursi bioskopnya akan bergerak ke ke atas, bawah, kanan, kiri sesuai dengan gerakan kamera/tokoh dalam film. Tapi ngga semua tokoh sih, tokoh tertentu aja.
2. Light, Ada efek cahaya yang mirip dengan kilat/lampu flash yang menyala, kalau di adegan tertentu. Awalnya saya berniat pingin berpose kalau lampu flashnya menyala #EfekBanciFoto
3. Scent, Ada aroma yang ditebarkan di seluruh ruangan. tentunya menyesuaikan filmnya. Untungnya ngga ada adegan kentut dari tokohnya, kebayang deh kalau beneran ada adegan kentut….
4. Wind, Ada efek angin yang muncul, baik dari langit-langit, maupun dari bawah kursi, sesuai dengan adegan film.  Karena penasaran, saya sampai nguprek kursinya, dan menemukan lubang anginnya ada dua, di bagian tengah kursi.
5. Water, Ada  air yang akan disemprotkan, kalau memang ada adegan yang menampilkan cipratan air. Kalau ngga ada adegan cipratan air tapi pingin dicipratin air? Ya minta cipratin aja sama teman sebelahnya hahahahaha #Garing

Sebenarnya, kecanggihan 4DX3D ini akan lebih terasa kalau filmnya merupakan film action -IMHO sih- Sayangnya, film yang saya dan Miswa tonton kemarin adalah Dawn Of The Planet Of The Apes. Film berdurasi 131 menit yang mengisahkan kehidupan manusia dan kera saat terjadi wabah penyakit.

Filmnya sendiri menurut saya agak membosankan, terlalu lama dan terlalu banyak adegan dramanya. Karena terlalu lama, Miswa sempat nyaris tertidur dan langsung saya gubrak-gubrak (halah bahasa apa sih ini) “Bangun..,bangun… masa bayar 150ribu cuma buat numpang tidur.” kata saya sambil setengah berteriak, yang langsung membuat Miswa terjaga seketika. #EfekIstriPelit

Trus, terasa ngga efek 4DX3Dnya? Terasa sih. tapi sedikit banget. Karena filmnya banyak adegan dramanya, bukan actionnya.

Efek 3Dnya? Yah terasa lah. Tapi,  sebaiknya biar ngga rugi nonton yang 3D aja.

Enak ngga nontonnya? Enak sih, walau ACnya sih kurang terasa.

Norak ngga? Norak banget. Apalagi, pas Miswa bilang kalau kursinya bergerak terus dia bisa muntah. Sementara buat saya, lama kelamaan gerakan kursinya malah kayak kursi pijat di mal.

Senang dong? Senang banget lah. Cuma ngga senangnya pas urusan bayar tiketnya.

Trus, kenapa menyesal? Dua hal yang bikin menyesal. Satu, merasa salah pilih film. Kalau film Transformer mungkin lebih asyik lagi.  Kedua, menahan pipis lama banget, karena ngga rela melewatkan tiap detik menonton filmnya. Bukan, bukan karena filmnya yang oke. Tapi, karena ngga mau uang tiketnya terbuang percuma. #LagiLagiPelitKan

Nih trailer film Dawn Of The Planet Of The Apes. Lihat deh kehebatan insan film Hollywood membuat efek yang mirip banget sama kera.