Dua Minggu lalu, Resky sakit.
Kamis malam abis latihan sepak bola, badannya demam. Tadinya saya langsung mau bawa ke dokter, maklum as a newbie Mom, saya tuh bawaannya panik kalau Resky sakit.
Tapi, Pak Suami meminta menunggu sampai besok, karena demamnya masih 37-38 derajat celcius aja. Trus, jumat paginya langsung kita bawa ke klinik 24 Jam dulu.
Kata dokter klinik 24 jam, demamnya karena amandelnya bengkak, sudah T3. Dikasih obat demam sama obat batuk aja, karena memang sedikit batuk.
Habis dari dokter, kita sarapan di Pizza Hut. Resky makan dengan lahap dan banyak, seperti biasa 🙂
Trus, saya kasih obat demamnya. Anaknya tidur dengan nyenyak, tapi demamnya trus tinggi.
Duh….
Karena khawatir, saya bawa ke dokter THT di RS Mitra Keluarga.
Sendirian, bawa anak sakit, trus anaknya maunya nempel terus… di situ saya merasa tambah kagum sama Mamah-Mamah yang tetap tenang saat membawa anaknya ke rumah sakit…..
Terus terang saya merasa sedih banget waktu lihat Resky sakit, mulutnya terus mengaduh, kedinginan, batuk dan maunya dipangku, dipeluk terus… walau saya senang ketika dia maunya dekat saya terus.
Hampir tiga jam menunggu di rumah sakit, akhirnya Resky diperiksa sama dr Johan J. Bernardus spTHT. Ya ampun dokternya sabar banget, teliti pula… setelah dilihat amandel dan telinganya, menurut dr Johan, kondisinya masih belum mengkhawatirkan. Dokter justru curiga kalau demamnya karena Demam Berdarah atau justru Thypus. Maka, Resky diminta untuk tes darah lengkap.
Akhirnya, langsung dibawa ke Laboratorium dan ternyata saat tes darah anaknya cranky. Yup, walau sudah sepuluh tahun, Resky tetap aja anak-anak yang takut jarum. Akhirnya, langsung saya tenangkan dengan berbagai cara, termasuk dengan memeluknya dan menyuruhnya untuk tutup mata saat jarum disuntikkan ke lengannya. Dan Alhamdulillah cara ini berhasil…
Setelah hasil tes darah keluar, ternyata hasilnya masih normal. Dan beberapa hari kemudian diketahui bahwa ternyata gejala thypus. Resky juga sempat dirawat di Rumah Sakit Siloam Bekasi.
Nah, sakit thypus berlalu, batuknya itu loh…kalau saya bilang ngekrek, berdahak, duh kasihan banget deh….
Batuk berdahak memang bukan cuma bikin ngga enak anak-anak, tapi juga orang dewasa kayak saya.
Kalau kata Amallia Sarah teman saya, kalau lagi batuk berdahak itu ngga enak banget. Anak minta dipeluk susah, dan terpaksa sementara menjauh dari anak. Pun ketika anak yang sakit batuk, mau kasih obat apa juga bingung…
Nah, kebetulan waktu Jumat, 25 Januari 2019 lalu, saya diundang untuk menghadiri blogger gathering #JanganBatukBerdahakJauhkanYangDekat yang diadakan oleh Bisolvon, merk obat batuk ternama, yang sudah ada di Indonesia sejak hampir 45 tahun. Saya jadi belajar banyak tentang batuk, penyebab batuk, dan batuk berdahak, yang ternyata tidak boleh disepelekan loh. Dalam acara ini, yang menjadi pembicara adalah Amallia Sarah – Parenting Blogger, Mega Valentia – Brand Manager Bisolvon dan dr Riana Wijaya – Sanofi Medical Expert. Mega Valentia sebagai brand manager Bisolvon memaparkan fakta tentang batuk, yang belakangan ini memang banyak diderita 1 dari 3 orang loh…
Batuk berdahak memang ngga enak banget ya. Karena itu, ada Bisolvon, obat batuk yang mengandung bahan utama Bromhexine, yaitu obat mukolitik untuk melepaskan, mengencerkan dan mengeluarkan dahak. Jadi, kalau batuh berdahak, ngga usah pusing lagi deh…kan ada Bisolvon yang terdiri dari beberapa varian, sesuai kegunaannya. Bisolvon sebagai obat batuk yang sudah lebih dari 45 tahun hadir di Indonesia, tentu sudah teruji kualitas dan khasiatnya. Apalagi, Bisolvon sudah terdaftar di Badan POM, direkomendasikan dokter dan terbukti efektif.
Kenapa batuk harus diwaspada, khususnya pada anggota keluarga? menurut dr Riana Wijaya, pada saat salah seorang anggota keluarga tererang batuk, maka infeksi patogen bisa menular ke seluruh anggota keluarga. Makanya, batuk apalagi batuk berdahak harus segera diatasi. Nah, bagaimana mengatasi batuk? gampang kok! Bisa dengan mengkonsumsi obat bebas, atau justru dengan menghindari pemicu batuk. Batuk, apalagi dr Riana pun memberi tips, bagaimana agar tetap sehat saat musim pancaroba seperti saat ini….
Batuk, apalagi batuk berdahak memang bikin nggak nyaman ya. Saya sih kalau sudah batuk, langsung lemas, pusing dan pilek. Ngga heran sih, karena kata dr Riana, batuk dan pilek ini memang kayak temenan, karena satu saluran ya….
Kalau sudah batuk dan pilek, Resky biasanya agak manja. Maunya dipelukin terus….
Moms and Dads, punya tips atau pengalaman menenangkan anak saat batuk? Sharing di sini yaaa….
Paling ga enak kalau anak sakit. Maunya nempel kayak perangko ya Resky hehehe. 38 derajat C aja udah puanas banget loh, lemes pastinya. Apalagi ditambah batuh trus berdahak. Makin susah aja makannya, ga bisa nelen. Wah, sama nih toss dulu. AKu juga suka minum Bisolvon kalao lagi batuk berdahak. Solusi banget buat kita ya mb Memez 🙂
Kebayang rasanya anak sakit, pasti langsung panik ya mba.
Batik berdahak ini jadi multi ekses ya mba, karena anak pasti enggak mau makan.
Selama anak sakit, tetap kita berusaha sehat ya mba, agar bisa merawat anak dg maksimal
Bunda sayang banget sama Resky :). Iyaa aku tuh kalau anak sakit udah stres. Bahkan pas Ayyas masuk RS pertama kali, aku langsung demam tinggi. Pas Ayyas masuk RS kedua kali, aku nangis histeris di UGD. Ngerasa bersalah banget sama anak. Sehat sehat ya Resky
Wah Rezky bahagia banget nih punya Mba Memez yang super perhatian. Memang kalo anak sakit itu kita jadinya sedih ya. Apalagi batuk berdahak mudah menular. Pengen meluk anak, tapi nanti ketularan.
Ga hanya anak-anak, saya aja yang sudah dewasa klo batuk datang , bisa senewen sendiri. karena klo dah batuk ga bisa kerja malah pas malam suka bikin ga bisa tidur
Ketika Pancaroba…kalau badan nda fit, gampang deh ya ketularan batuk pilek.
Sementara ini tips yang aku punya kalo batuk pilek melanda ya rajin2 berjemur sambil minum perasan air lemon hangat yg udah dikasih madu, makan-makanan yang berkuah dan pedas seperti sup ayam kampung dan banyakin buah2an yg kaya vit c 😄😋