Rumah Memez

Cerita Memez

Kenapa Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau???

“Lo enak ya Mez, jalan-jalan melulu. Duit cuma buat berdua, sumpah iri banget gue sama lo,” kata seorang teman.

Mendengar ucapannya, gue hanya bisa tersenyum. Kalau dibilang hidup gue happy ya Alhamdulillah, tapi  kalau hidup gue selalu dikira  asyik itu salah. Yang benar justru “pahit”….

Iya pahit. Gue harus berjibaku membagi waktu antara rumah, orang tua, adik, suami, kerja dan usaha. Makanya… ngeblog itu jadi semacam refreshing buat gue :)) Kalau dikira hidup gue asyik, mungkin karena gue kelihatan nyaman dan suka banget menjalaninya. Gue cuma bisa mengeluh dan menumpahkan semua uneg-uneg ya sama Miswa…

Prinsip gue, biarlah orang melihat kehidupan gue asyik atau sukanya aja, urusan yang pedih, pahit biar disimpan sendiri. Karena apa? karena orang yang mendengar cerita gue paling cuma bisa berkomentar…. “Kasihan Ya…” ngga lebih.

Tapi… melihat kehidupan orang lain lebih asyik alias fenomena rumput tetangga lebih hijau memang biasa terjadi. Maafkan gue yang sok tahu ini, tapi kuncinya menurut gue cuma kurang bersyukur. Ini gue rasakan saat minggu lalu bertemu seorang kenalan.

Pria ini merupakan pengusaha sukses. Hartanya tak terbilang, pun dengan kariernya yang gemilang. Gue melihat dia kayaknya bahagia banget.  Dia bercerita sama gue, dia pernah merasa salah jalan ketika dia pernah memutuskan poligami. “Saya saat itu menjadi orang yang terus menerus berbohong. Angan-angan untuk menjadi bahagia karena beristri dua malah membuat saya terjebak masalah demi masalah,”kisahnya.

Habis dia cerita begitu gue langsung mengucap banyak-banyak bersyukur. Walau pas-pasan, gue ngga harus berbohong dan berbohong.

Bagaimana sih sebenarnya menghilangkan perasaan rumput tetangga lebih hijau? Ya bersyukur saja dengan apa yang dimiliki. Itu kuncinya. Sesederhana itu? Iyalah sesederhana itu. Kalau temen lo pakai tas bermerk jutaan rupiah, sementara lo ngga puas dan maksa beli tas yang sama sementara cicilan rumah belum dibayar, itu sih konyol menurut gue.

Di sekeliling gue, banyak orang yang secara harta berlebihan, atau secara fisik rupawan, tapi sebenarnya mereka menyimpan sesuatu yang  membuat mereka gundah dan justru ngga tenang sama hidupnya.

Ada teman gue yang kalau makan ngga di restaurant ngga bisa makan. Lah… gue sih cuma makan di pecel ayam pinggir jalan atau soto ayam gerobak sudah merasa makan dengan nikmat.

Ada teman gue yang kalau ngga ngemall langsung stress. Lah… gue sih cukup di rumah, nonton dvd sambil baca buku sudah senang banget.

Bukankah dalam hidup intinya menjalani segala sesuatu sesuai kemampuan? Sesuai dengan apa yang dimiliki. Kalau selalu merasa rumput tetangga lebih hijau dan selalu merasa tersaingi kalau orang dekat memiliki sesuatu, ya ngga akan bahagia hidup lo.

Nah kalau itu pengalaman gue. Kalau kamu pernah ngga sih merasa rumput tetangga lebih hijau? Cerita dong :)))

 

 

 

6 Comments Kenapa Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau???

  1. ndu.t.yke

    first of all: comparison is the thief of joy.

    kedua: pasti pernahlah mengalami momen-momen iri sama hidup orang lain. they have nicer bag, they have kids (and I’m still waiting). ok lah klo perkara anak, emg mo iri juga percuma coz it’s not the thing money can buy. kadang pengen gt ya punya tas mahal, 1-2 juta, bermerk luar negeri, cuma karena pgn dilihat orang (asline aku yo nggak butuh).

    tp trs aku inget: SKALA PRIORITAS-ku apa? uangnya ada pun, budget untuk beli tas yg ga ada, hehehe. dan lagian, aku ga mau membiasakan diri membeli sesuatu just to impress other people 🙂 kan lebih baik membeli barang mahal karena memang suka daripada beli barang murah cm karena ikut2an, hahaha.

  2. Desi

    Bener banget, kuncinya ya itu bersyukur..karna kalo liat ke atas terus atau liat rumput tetangga terus, ga bakalan ada abisnya kaan…

Comments are closed.