Rosie Pakpahan dan Rudi Parlinggoman, memulai usaha tahu jeletot Taisi sejak tiga tahun silam. Kini, outlet yang dimilikinya mencapai 157 yang tersebar seantero Jabodetabek. Sukses yang tengah ada dalam genggamannya tidak dicapai dengan mudah. Penuh perjuangan. Darah, keringat dan air mata menjadi bukti perjuangan mereka. tahu ngga sih, untuk memulai usahanya mereka sampai menggadaikan sebuah sepeda motor. Bahkan, gagal dan rugi seakan menjadi “sahabat” mereka….

Sebelum memulai usaha ini, mereka meninggalkan pekerjaan yang sudah mapan sebagai manajer bank swasta. Namun, sebuah momen pameran usaha kecil menengah membuat Rudi Parlinggoman, tertarik ingin memulai usaha. Tentu saja, usaha tahu jeletot ini bukan usaha pertama yang mereka bangun. Sebelumnya, Rudi membangun usaha toko buku sampai jamur crispy. Sukses? Tentu saja tidak!!!

Tapi, patah arang tak pernah ada dalam kamus kehidupannya. Bersama sang istri, Rosie Pakpahan, Rudi bahu membahu membangun usaha tahu jeletot Taisi. Jangan bayangkan usaha ini langsung besar. Rudi dan Rosie memulai dari gerobak yang dibuka di depan rumah mereka di kawasan Depok, Jawa Barat. Rudi yang fokus di bagian produksi kemudian blusukan mencari bahan baku, bumbu hingga teknik menggoreng tahu.

Berbulan-bulan Rudi mencari formulasi untuk menghasilkan tahu jeletot yang enak, pedas juga nikmat. Usahanya pun tak sia-sia. Kini, outlet Tahu Jeletot Taisi tumbuh hingga 157 outlet. Jika Rudi fokus di produksi, Rosie kebagian mengurusi manajemen usaha mereka.

Dari usaha tahu jeletot Taisi ini, Rosie dan Rudi bisa meraup ratusan juta rupiah per bulan. Bagaimana perhitungannya? rata-rata setiap outlet minimal (ini minimal banget, bahkan bisa lebih) menjual 200 buah tahu. Harga distributor tahu jeletot Taisi ini adalah 1.350 rupiah per potong. Jadi, dari 157 outlet x 200 buah tahu x 1350 rupiah x 30 hari berjumlah 1,2 Miliar lebih. Omset ini belum termasuk penjualan tepung dan kertas pembungkus. 

Apa sih yang membuat Tahu Jeletot Taisi diminati ketimbang tahu pedas lain? Saat menyambangi workshop mereka di daerah Sawangan, Depok, gue melihat benar proses produksinya yang higienis dan mengutamakan kebersihan.

Proses produksi di workshop ini terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama adalah proses awal menggoreng tahu yang dimulai sejak pukul empat pagi. Sejumlah karyawan terlihat begitu tangkas menggoreng tahu yang teksturnya mirip tahu sumedang.

Di proses produksi bagian kedua adalah membuat isian serta memasukkannya ke dalam tahu. Isian tahunya pun variatif, ada yang original yang dijual 2 ribu rupiah per potong, ada juga yang berisi daging ayam pedas yang dijual 2500 rupiah per potong. Di bagian ini, karyawannya didominasi perempuan yang menggunakan sarung tangan, penutup rambut hingga masker. Rudi mengaku memastikan benar kehigienisan proses produksi produknya.

Tahu jeletot taisi yang telah diisi kemudian dikemas dalam sebuah kotak plastik dan siap dikirim ke seluruh outletnya. Ketatnya proses Quality Control membuat Tahu jeletot Taisi menghasilkan tahu yang  racikan bumbunya pas dengan tingkat kepedasan yang tidak berlebihan. Tahu tetap nikmat disantap walau lidah bergoyang karena sensasi pedas.

Begitu pesatnya perkembangan usaha Tahu jeletot Taisi membuat Rudi dan Rosie tak pernah menyesal meninggalkan karier mereka sebagai manajer bank swasta.”Bagaimanapun pekerjaan kami sebelumnya punya manfaat dan bekal dalam menjalankan usaha ini. Misalnya, bagaimana berpromosi dengan tepat dan minim biaya,” jelasnya. Kesuksesan pasangan suami istri ini kemudian diganjar berbagai penghargaan yang terpampang rapih di kantornya. Tak hanya itu, belum lama ini Tahu Jeletot Taisi diundang untuk menghadiri pameran produk halal di Malaysia, yang kemudian disambut dengan antusias pengunjung booth mereka.

Rosie dan Rudi tentu tak pernah menyangka usahanya akan berkembang sebesar ini. Agar usahanya tidak stuck, Rosie dan Rudi berusaha berinovasi terus agar masyarakat tidak bosan dengan produk tahu jeletot ini. Kesuksesan mereka saat ini tentu saja merupakan buah dari sifat pantang menyerah dengan kegagalan demi kegagalan yang pernah mereka alami di awal membangun usahanya.

Tertarik menjadi mitra usahanya?  Tahu Jeletot Taisi membuka pintu lebar-lebar bagi siapapun yang ingin menjadi mitranya. Harganya pun cukup terjangkau, mulai dari 7,5 juta untuk booth kecil dan 15 juta rupiah untuk outlet gerobak.

Ada yang pernah mencicipi tahu jeletot Taisi ini? belum mencoba karena ngga ada cabangnya di dekat kamu? jangan sedih. Tahu jeletot versi frozen juga bisa dibeli di sini kok… jadi, siap-siap menikmati sensasi pedasnya yaa…

 

 

 

 

Tahu Jeletot Taisi

Graha Taisi, Jl. Raya Sawangan No. 8 Kp. Kekupu RT.04 RW.04
Rangkapan Jaya, Pancoran Mas Depok, Jawa Barat – INDONESIA

Telp.: 021-77888899
HP : 0856 9451 4023 & 021-94787043
WA : 0812 1996 4195
Pin BB : 314CD03F & 73F6FCF9