Dari Bukit Bendera, saya meneruskan perjalanan ke kuil Kek Lok Si. Jadi, naik bus sekitar 5 menit dari Bukit Bendera. Area Kuil yang begitu luas serta medan menuju kuil yang menanjak, benar-benar mnguras energi. Sebenarnya sih, ada lift yang menghemat energi menuju kuil. Sayang, tak ada informasi yang cukup sehingga saya tak menemukan lift ini. FYI, naik liftnya hanya dikenanakn biaya sebesar 2RM.
Karena saya berjalan kaki, jadilah saya melewati deretan pedagang yang membuat ramai. Suasananya sih sebenarnya mirip pasar-pasar oleh-oleh di Indonesia.
Kuil yang didirikan pada tahun 1890 ini, merupakan kuil budha terbesar di Penang dan Asia Tenggara. Daya tarik utama kuil ini adalah patung Dewi Kwan Yin yang besar, serta pagoda tujuh tingkat.
Udara di atas kuil begitu sejuk, walau matahari yang bersinar cukup terik. Karena energi saya terkuras saat menuju kuil, saya tak bisa mengelilinginya secara keseluruhan. Pastikan mengenakan pakaian yang sopan dan alas kaki yang nyaman. Walau masuk kuil ini tidak dikenakan biaya masuk, tapi disediakan sejumlah kotak sumbangan.
Dalam perjalanan menuju Kek Lok Si Temple, ada restoran vegetarian dan juga toko oleh-oleh. Harganya sih tidak terlalu mahal, standar tempat wisata.
Habis dari Kek Lok Si Temple, jangan lupa mencicipi jajanan di sekitar Pasar Air Itam. Ada banya penjual makanan yang aroma masakannya sudah bikin perut keroncongan. Saya sih menyempatkan minum es tebu dan es kelapa yang bikin tenggorokan segar. Saya juga sempat mencicipi Cakwe, yang endeuusss alias enak banget. satu Cakwe harganya 0,7 RM. Miswa aja yang ngga suka Cakwe sampai tergoda mencicipi dan bilang Cakwe ini enak banget.
Dan perjalanan di Penang belum berhenti….