Ngga mendadak sih, weekend kemarin Alhamdulillah bisa pergi bareng Ortu+Sista+brotha. Tripnya JKT-Yogya-Boyolali-Bumiayu-JKT. Karena rombongannya banyak bgt -apalagi perbekalannya- tukeran mobil deh sama Isma. Pergi hari sabtu, pulang hari selasa malam. Puas? ngga puas, pingin lebih lama. Meski entertainment cost langsung habis, tapi gw senang banget lihat senyum di wajah ortu 🙂
Berbekal izin dari Miswa + rezeki mendadak yang lumayan, pergilah kami berjalan-jalan. Tujuan utama gw kan sebenarnya mau melihat perayan Waisak di Candi Borobudur -akan diceritakan sendiri nanti- Alhamdulillah, terlaksana juga. Dua malam menginap di rumah sepupu gw – Mba Ita- gw dapat banyak pelajaran dan ilmu dari beliau. Secara sepupu gw ini merangkak banget kehidupannya, dan sekarang alhamdulillah lumayan banget. Dia rendah hati bgt, ngga neko-neko dan cermat dengan uangnya. Prinsip hidupnya bagus banget, Ngga mentang-mentang. Mentang-mentang punya uang dihamburkan, it’s a big no no for her.
Dari Yogya, mampir dulu ke Candi Prambanan. Sudah lama banget gw ngga kesini, ada kali 20 tahun ya? Candi Prambanan sekarang nyaman banget. Bersih. Walaupun harus bayar 30 ribu untuk masuknya. Tapi anak kecil dibawah 6 tahun ngga usah bayar. Tempatnya begitu nyaman, sayang penunjuk informasinya tidak terlalu jelas. Ada tempat rusa, dan bisa dikasih makan, dengan membeli sayuran seharga 1000 rupiah. Makanannya berupa kangkung, and OMG kangkung kayaknya garing bgt. Ternyata kata penjualnya itu ditanam tanpa boleh dikasih pupuk atau apapun. Karena buat makan rusa. Di Prambanan, tempat belanja oleh-olehnya juga dipusatkan di sebuah tempat, pedagangnya ngga maksa dan bikin nyaman. Disini gw juga beli cobek buat Mother In Law.
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Boyolali, rumah ortunya Mba Ita, ziarah ke almarhum Ibunya + Kakaknya. Gw sempat mbrebes mili saat melihat papahnya Mba Ita sorangan, di rumah nan demikian besar. tadinya mau menginap, apa daya mengejar waktu. AJadilah sempat istirahat saja sebentar.
Perjalanan lanjut ke Bumiayu, lihat pesantren for my brotha, ternyata dia ngga tertarik tuh. Karena ngga mau kemalaman sampai JKT, sore-sore sudah pulang deh. sampai rumah gw jam 12 malam kurang dikit.
Namanya holiday begini, pulangnya tuh pasti bawa oleh-oleh. Misalnya :
1. Daster murmer di Beringharjo 25-30 ribu aja.
2. Cemilan di Beringharjo
3. Ke Mirota is a must to do. Tiga pasang sandal jadi miliki gw + iim si ART.
4. Ketan pencok -di Bumiayu, kata Bokap ini makanan para Dewa saking enaknya.
5. Of Course telor asin. Yang biasa + yang asap.
Gw senang banget dengan trip kali ini. Bokap happy, Nyokap apalagi. Next, kudu sering2 nih jalan begini. Hmmm apalagi kalo bisa pakai Fortuner ya *mimpi dlu, realisasi belakangan 🙂