Rumah Memez

Cerita Memez / Reportase

Fakta Terbaru Tentang Sosial Media Yang Perlu Diketahui

Sejak kapan kenal sosial media?

Friendster?

Multiply?

Facebook?

Blog?

Twitter?

Instagram?

Path dsbnya….

Sejujurnya, saya kenal sosial media sejak zaman Friendster. Yess… sebagai generasi Millenial yang paling ujung, saya kenal Friendster itu sekitar tahun 2003-2004 (lupa tepatnya) trus kenal Multiply, sempat ngeblog dan jadi tempat curhat ngga jelas di Multiply, kemudian mengenal Facebook. Dan sampai sekarang, sehari-hari saya menggunakan sosial media untuk kerja dan refreshing. Tapi… meski telah mengenal sosial media lebih dari satu dekade, saya masih belum banyak tahu hal. Apalagi dengan tren terkini yang selalu berganti….

Menurut saya, Sosial Media itu kayak hutan belantara. Ngga ada arah atau petunjuk yang jelas, filternya mesti dari diri kita sendiri. Sering dong lihat Facebook yang isinya memuja-muja tokoh tertentu atau justru memojokkannya sedemikian rupa. Apa sikap kamu? Ini sikap saya…

Yes… saya cenderung ngga peduli sama yang kampanye bawa-bawa SARA. Tapi… kalau sudah kesal banget, ya saya sih Unfollow aja. Kalau menyebalkan banget, ya Unfriend aja. Ngga berteman di dunia maya, ya berteman di dunia nyata aja 🙂

Bertengkar atau minimal beda pendapat adalah salah satu tren yang belakangan sering terjadi di sosial media. Tapi, sebenarnya banyak tren yang terjadi di sosial media, diantaranya :

  1. SOSIAL MEDIA SEBAGAI TEMPAT BERBELANJA 

Pernah dengan soal ITC alias Instagram Trade Center? Yes, di Indonesia, Instagram menjelma menjadi pasar tanpa batas. Mau barang atau jasa apapun ada di Instagram. Tinggal mengetik hestek tertentu, pasti muncul di Instagram. Saat diundang pada acara konferensi pers Tetra Pak Index 2017 yang membahas tentang The Connected Consumer, saya sempat bertanya hal ini pada  Tuhu Nugraha, Digital Marketing Expert, yang juga memperhatikan tren berbelanja di sosial media. Menurut Mas Tuhu, tren berbelanja di Instagram bisa jadi akan ditinggalkan konsumen 2-3 tahun mendatang. Karena itu, pelaku usaha harus kreatif memanfaatkan sosial media.

Menurut Mas Tuhu, lonjakan pengguna Internet di Indonesia memang luar biasa. Di Indonesia, internet kebanyakan digunakan untuk mengakses sosial media, hiburan dan berita. Berbeda dengan di Amerika Serikat yang banyak menggunakan internet untuk situs pencari.

Tuhu Nugraha, Digital Marketing Expert

Nah, lonjakan pengguna internet ini yang kemudian memanfaatkan sosial media, salah satunya untuk transaksi jual beli atau berbelanja. Tapi, bukan berarti situs market place ngga banyak digunakan ya, tapi berbelanja di sosial media ternyata lebih disukai karena lebih personal, lebih kenal dengan penjualnya. Bahkan yang mencengangkan, sekarang banyak internet banyak digunakan untuk membeli tiket, kebutuhan rumah tangga sampai berbelanja pakaian. Tahu ngga sih alasan kenapa banyak yang berbelanja  kebutuhan rumah tangga di internet? alasannya simpel… malas bawa!!! hahahahaha…. lucu ya 🙂

Satu hal yang menarik menurut Mas Tuhu Nugraha adalah di sebuah Forum Group Discussion, ternyata para ABG yang mengikuti FGD tersebut mengaku merasa stress kalau postingannya di sosial media, mendapat sedikit likes atau justru tidak dilikes sama sekali. Duh… benarkah eksistensi di sosial media sampai sebegitu pentingnya ya?

 

2. SOSIAL MEDIA SEBAGAI PENUNJANG BISNIS

Sekarang, bisnis apapun pasti punya akun sosial media. Tidak hanya sebagai tempat promosi, akun sosial media sebuah bisnis juga menjadi sarana komunikasi dengan konsumen. Setidaknya hal itu yang dilakukan Cynthia Tenggara, pendiri dari Berry Kitchen, sebuah bisnis catering harian yang dijalankan secara online sejak tahun 2012.

Cynthia Tenggara, Pendiri Berry Kitchen

Berry Kitchen, start up online catering benar-benar memanfaatkan sosial media sebagai penunjang usahanya. Perjalanan Cynthia membangun bisnisnya tidak mudah. Sepanjang 2012 – 2014, Berry Kitchen justru banyak membagikan sample makanan dan mengedukasi pasar. Kemunculan kompetitor tak jadi penghalang, karena menurut Cynthia, Berry Kitchen punya value khusus yang berbeda dengan kompetitornya.

Dalam menjalankan roda bisnisnya, Cynthia bersama team Berry Kitchen kemudian selalu berinovasi.  Mulai dari bekerja sama dengan celebrity chef untuk menyajikan menu-menu terbaru sampai mengganti kemasan minimal dua bulan sekali. Yup, memang ada budget khusus untuk kemasan makanan ini. Kenapa ya sampai harus mengganti kemasan dalam waktu tertentu? Karena dalam menjalankan bisnis seperti ini, kemasan adalah koentji!!!!

 

3. PACKAGING IS EVERYTHING

Tahu dong kalau di sosial media, penggunanya sering mengunggah makanan, minuman atau apapun yang sedang digunakan dengan berbagai alasan? Nah… karena itu packaging atau kemasan menjadi segalanya, atau yang harus instagrammable. Tetra Pak, sebagai produsen kemasan yang sudah dikenal di kelas internasional, kemudian mengadakan riset yang dirilis dalam Tetra Pak Index 2017. Buat yang belum tahu apa itu Tetra Pak, lihat foto-foto ini ya….

Produk Yoghurt yang menggunakan kemasan  Tetra Pak

 

Aneka Produk Yang Menggunakan Kemasan Tetra Pak

Menurut Gabrielle Angriani, Communications Manager Tetra Pak Indonesia, Sosial Media menjadi pengaruh besar dalam pertumbuhan bisnis. Misalnya, keputusan konsumen untuk memutuskan menggunakan sebuah produk dipengaruhi review kalangan dekatnya di sosial media, ketimbang artis atau public figure yang mengendorse produk tersebut.

Gabrielle Angriani, Communications Manager Tetra Pak Indonesia

Tetra Pak Index 2017 menggali lebih jauh dunia digital dan konsumen online, serta bagaimana mereka terhubung dengan brand makanan dan minuman. Dari hasil riset, menunjukkan perubahan pola konsumen sebelum memutuskan melakukan pembelian serta betapa besar pengaruh sosial media dalam prilaku konsumen. Untuk menyikapi temuan ini, Tetra Pak sebagai perusahaan kemasan yang sudah berdiri sejak 1951, terus melakukan inovasi. Salah satunya adalah kemasan dengan Augmented Reality jadi konsumen bisa menikmati pengalaman baru dalam menggunakan produk yang dikemas Tetra Pak. Ini dia hasil lengkap Tetra Pak Index 2017

Sejujurnya, buat saya sosial media memang penting banget saat memutuskan membeli atau menggunakan sesuatu. Apalagi kalau ada review jujur dari orang yang saya kenal, bukan sekedar endorsement. Kalau kamu bagaimana, seperti apa pengaruh sosial media saat membeli atau menggunakan sesuatu? Sharing dong di sini….

 

Leave A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.