Rumah Memez

Cerita Memez / Review / Teknologi

Dua Rasa Hidup Saya

Tahun ini adalah tahun kesepuluh saya bekerja di sebuah tv swasta. Dari sepuluh tahun itu, delapan Idul Fitri diantaranya saya lewati dengan tetap  bekerja.  Kalau ditanya bagaimana perasaan saya menjalani karier di sini? Duh penuh rasa banget deh. Kebanyakan air mata malah….

Bukan… bukan sama rekan kerja. Karena hubungan saya dengan rekan kerja,  relatif biasa saja. Lagian menurut saya, mana ada sih kantor yang ngga ada riak-riak dalam hubungan dengan rekan kerja,  pasti ada saja kan.  Selama masih bisa ditolerir, tidak ada bully dan membuat nyaman, menurut saya dinikmati saja. Atasan-atasan saya memberikan saya dan teman-teman satu tim,  kebebasan dalam mengemukakan ide, menantang untuk maju, serta memberikan penilaian yang cukup fair. Hal yang paling belakang tentu saja berpengaruh pada kenaikan gaji setiap tahun yang bikin senyum juga badan saya kian lebar 🙂

syuting-kaktus

Saat syuting untuk program Wirausaha

Pekerjaan ini membuat perasaan saya jauh lebih peka, hingga seringkali membuat saya banjir air mata. Saya mengingat benar momen-momen di mana saya bekerja dengan mata sembab penuh haru, misalnya ketika wafatnya tokoh besar seperti Ustadz Jeffry Al Buchori, KH  Ali Mustafa Yaqub, hingga Tutty Alawiyah, atau ketika peristiwa kecelakaan pesawat hingga bencana alam di manapun. Kali lain, perasaan sedih sudah menghinggapi saya bahkan saat pagi tiba. Beberapa kali saat masih pagi,  air mata saya sudah tumpah ketika  mengedit berita seorang anak dibunuh sama Ibunya sendiri. Duh kok tega? Duh kok bisa? Begitu saya kerapkali bertanya-tanya…Berada dalam ruang kendali siar, membuat saya bisa menyaksikan gambar-gambar eksklusif, sebelum ditayangkan kepada pemirsa di seluruh penjuru dunia.

Tidak melulu rasa sedih dan air mata sih, tapi juga rasa bahagia,  walaupun tetap saja bersimbah air mata.  Saya pernah menangis bahagia ketika melihat hal membanggakan terjadi pada negeri ini. Misalnya ketika Lilyana Natsir dan Tontowi Ahmad berhasil meraih medali emas di Olimpiade atau  ketika Timnas Sepakbola Indonesia berhasil mengalahkan negara lain. Atau justru ketika, ada keluarga yang berhasil menemukan anggota keluarganya, usai ditayangkan dalam pengaduan orang hilang yang setiap hari minggu ditayangkan di program yang saya gawangi. Rasa sedih dan bahagia selalu saya rasakan saat menjalani pekerjaan saya. Dua rasa itu yang membuat saya senang dan tak pernah bosan dengan pekerjaan saya.

kerja-di-tv

Kerja di TV, harus selalu Menonton TV Tetangga 🙂

Hal menarik yang membuat saya senang dalam menjalani pekerjaan saya adalah saya bisa bertemu, berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai kalangan, dan yang terpenting bisa menulis. Ya, menulis adalah salah satu kegiatan yang menjadi hobi saya sejak kecil. Adalah kedua orang tua saya yang mengajarkan saya pada kegiatan menulis dan justru menjadi bagian dari pekerjaan saya saat ini. Saat dahulu bekerja di media cetak, saya terbiasa menulis untuk artikel panjang. Sayangnya, pekerjaan saya saat ini tidak terlalu banyak menulis. Bahkan, seringkali hanya mengedit naskah yang dikirimkan teman-teman reporter.

beliau-yang-bikin-kasus-jessica-ramai

Bersama Otto Hasibuan, pengacara Jessica….

Ketika intensitas menulis  untuk pekerjaan di kantor mulai berkurang, saya bersyukur mengenal dunia blogger, yang membawa banyak manfaat bagi saya. Dengan menjadi blogger, saya bisa kembali menulis, hobi yang tak akan pernah saya tinggalkan, mendapatkan banyak pengalaman juga teman. Bahkan, kalau rezeki, saya mendapatkan tambahan uang jajan. Tapi, yang patut digarisbawahi adalah, sejak awal tujuan saya ngeblog  adalah melampiaskan hobi  menulis.

Buat yang belum tahu, menulis itu banyak manfaatnya loh. Buat saya, menulis itu semacam melepaskan stress, penyegaran, hingga menjadi sarana pengobatan. Beberapa kali, ketika lelah dan penat mengendap dalam pikiran, saya memilih menuliskannya di notebook,  membiarkan jari jemari saya menari di atas tuts keyboard, merangkai sebuah cerita. Pernah ya ketika emosi melanda, saya mengetik, mencurahkan perasaan saya dengan berlinangan air mata sampai menangis sesenggukan. Duh… kalau mengingat itu, saya merasakan banget, usai menumpahkan perasaan lewat tulisan, saya menyimpan tulisannya dalam folder khusus, hingga tak perlu ada yang mengetahuinya. Rahasia dijamin aman. Lain waktu ketika penat reda, saya membaca tulisannya kembali dan merasa bersyukur tak menceritakan hal tersebut pada siapapun….

life-as-a-blogger

Bersama teman-teman Blogger

Menulis untuk pekerjaan saya di kantor dan menulis ketika menjadi blogger tentu saja hal yang berbeda. Ketika menulis untuk pekerjaan di kantor, saya tetap harus netral, obyektif, tidak boleh terbawa perasaan, serta yang terpenting adalah berimbang. Sementara, ketika menjadi blogger, saya bebas menuliskan apa saja yang menjadi passion. Tapi, saya membatasi diri untuk menuliskan hal-hal yang berguna bagi siapapun yang membaca blog saya, tanpa menyakiti atau menyinggung siapapun. Ibaratnya, saya harus pandai menswitch perasaan ketika saya menulis di kantor atau ketika menulis di blog.

Dahulu, sahabat setia yang menemani saya menulis adalah notebook  Acer Aspire v5 471 series yang saya beli di Mangga Dua pada Desember 2012.  Saya mengingat benar, notebook yang saya cicil dari uang jajan itu kerap kali saya bawa kemanapun untuk menulis. Notebook itu menjadi teman saya menjelajahi beberapa negara, dan menjadi teman setia saya menghabiskan waktu di kafe sambil menyesap segelas kopi.

Sayang, notebook ini sebulan lalu harus berpindah tangan. Bahkan, saat melepasnya saya sampai berlinang air mata karena tidak rela. Tapi, biar bagaimanapun saya harus rela melepasnya ke adik saya, Bimo, yang saat ini tengah belajar di jurusan Pedalangan, ISI Yogya. Saat melepasnya, saya sampai mewanti-wantinya untuk menjaga dengan sepenuh jiwa raga, iya sih sedikit berlebihan. Tapi, biar bagaimanapun, notebook Acer ini punya peranan penting dalam kehidupan saya, ratusan  artikel telah tercipta dengan bantuannya.

bimo-surjan-acer

Karena notebook Acer saya sudah berpindah tangan, saya jadi absen menulis. Makanya, belakangan saya rajin menabung dan mengurangi uang jajan untuk membeli  Notebook Acer lagi. Kenapa Acer? Karena menurut saya sudah teruji kualitasnya dan awet.  Sambil mencari Notebook apa yang tepat untuk menunjang kegiatan menulis, saya mendatangi Exclusive Store Acer di Mall Ambassador lantai 22 No 33,  dan saya langsung jatuh cinta sama Switch Alpha 12 , jenis Notebook sekaligus tablet yang dikenal dengan istilah Notebook Hybrid. Apa saja keunggulannya?

pingin-banget-switch-alpha-12

sistem-pendinginan-acer-liquidloop

liquidloop-acer

Sistem pendinginan adalah hal terpenting dalam mesin notebook. Tapi, sistem pendinginan konvensional menggunakan kipas cenderung bersuara. Nah, sistem Acer LiquidLoop ini mengandalkan pipa berisikan cairan pendingin untuk menstabilkan suhu prosesor Intel Core i Series di dalamnya secara optimal. Biasanya sih, sistem pendinginan ini hanya  digunakan untuk perangkat dengan prosesor Intel Core M. Kelebihan lainnya dari sistem ini adalah membuat notebook bebas debu, awet baterai, dan lebih nyaman saat dipangku atau dioperasikan di atas kasur atau sofa misalnya.

desainnya-ramping-dan-fleksibel

a11e0b4b42c3b8955024cd209fb073db7826a13e5f49e94d8fpimgpsh_fullsize_distr-600x318

Dengan berat hanya 1,25 kg, Notebook Hybrid Switch Alpha 12 ini nyaman banget dibawa kemana-mana. Ada kickstand atau semacam penampang yang bisa dimiringkan hingga 165 derajat. Ngga cuma itu, ketika ingin digunakan sebagai tablet, keyboard dockingnya tinggal dilepas. Dan kalau mau difungsikan sebagai Notebook, tinggal pasang deh keyboard magnetik yang terkoneksi melalui engsel magnetik. Gampang!!! Saya juga sempat bertanya dengan mas-mas penjaga Acer Exclusive Storenya, ada garansi satu tahun untuk setiap pembelian. Dan kalaupun terjadi sesuatu, spare part penggantiannya ada di seluruh service centrenya. Tidak hanya itu, notebook ini juga dilengkapi stylus pen yang bisa  mendeteksi sensor tekanan pada layar secara lebih presisi. Sayang, saat itu saya tidak bisa mencobanya, karena masih berada di dalam dus. desainnya-ramping-dan-fleksibel-acer-switch-alpha-12

 

performa-kencang-dengan-fitur-terdepan

Saya makin jatuh cinta dengan layar 12 inchnya yang memiliki resolusi tinggi yaitu QHD (2160 x 1440) yang juga dilengkapi dengan teknologi IPS, yang merupakan teknologi terdepan untuk panel. Apa itu teknologi IPS? IPS atau In Plane Switching, merupakan teknologi panel pada LCD,  yang memungkinkan panel  memiliki lebar dengan sudut penglihatan yang lebih baik. jadi, jika melihat dari sudut manapun, tampilan layar tidak akan berbeda.  Layar sentuhnya juga responsif dan mudah dioperasikan. Switch Alpha 12 ini juga dilengkapi  fitur Acer BlueLight Shield, yang melindungi mata dari emisi cahaya biru dari layar notebook. Jadi, mata ngga mudah lelah dan kering.

layar-switch-alpha-12

Fitur terdepan Switch Alpha 12 lainnya adalah USB 3.1 Type-C, dengan port bolak balik yang praktis dan tidak ribet. Saat menggunakan notebook switch Alpha 12 ini, transfer data hingga 5Gbps bisa dilakukan dengan lebih cepat.

Keunggulan Switch Alpha 12 dari Acer ini jadi a must have item.  Saat ini, tersedia dalam dua tipe yaitu  Switch Alpha 12 Core i5 yang sedang turun harga menjadi Rp. 13.500.000 dan juga tipe Switch Alpha 12 Core i7 yang harganya Rp. 19 jutaan. Lihat saja spesifikasinya yang memang juara …

spesifikasi-acer-switch-alpha-12

Saya jatuh cinta banget sama notebook ini, dan berharap bisa dapat rezeki untuk membelinya. Sambil menunggu celengan penuh, dicoba dulu ya notebooknya 🙂

 

Usai mencoba, saya langsung menghitung pengeluaran dan bertekad menyisihkan uang jajan agar keinginan saya memiliki Switch alpha 12 ini terwujud. Kalau kamu, pernah ngga sih ingin membeli sesuatu sampai menghemat uang jajan? Cerita dong di sini, kalau mau kasih tips boleh banget loh….

 

 

 

 

 

 

31 Comments Dua Rasa Hidup Saya

  1. Jade Ayu

    Ooo… skrg lungsur ke Bimo toh. Mm.. aku dulu mah jaman sekolah nabung bgt krn mau beli hp. Haha.. jaman dulu kan dsuruh nabung trus br dtambah sm uang ortu ya klo mau beli sesuatu. Hoho..

  2. yella

    Pernah. Waktu itu gak beli barang. Tapi liburan. Mulai dari nyicil buat tiket PP, penginapan, akomodasi, kuliner. Seru banget karena ngumpulinnya berbulan-bulan. Pas udah kebeli tiket pesawat PP udah lega bannget dan jadi perjalanan yg menyenangkan.

  3. Ndy Pada

    Salut untuk temen-temen media yang bekerja tak kenal waktu agar menghasilkan berita yang selalu fresh di layar kaca. Betapa baper dan sedihnya ya mba, harus kerja saat idul fitri. Aku pernah lebaran di mamahkota dan ga mudik setahun aja rasanya mewek banget.

    Selalu semangat Mba! Btw, switch alpha 12 dari Acer kece banget. Duh, mupeng..

  4. Summaya Ilham Nur Adnan

    Pernah…mau beli tas sama hape LG idaman hahahaha….duh tetep rajin menulis ya mbak….tetap berbagi cerita dgn kami semua. Semangaaat

  5. merida merry

    Goodluck mbak,, salam kenal ya. Switch Alpha 12 ini emang bikin mupeng ya mbaak. Tapi harganya itu lho bikin puyeng.. haha..
    Nice post mbak, no typo, dan EYDnya passs.

  6. hani

    Pernah. Nabung untuk jalan2 ke LN bareng teman semasa kuliah. Bikin itinerary, nyicil biayanya dikumpulkan di rekening teman. Jadi kami punya rekening jalan2. Semoga menang kompetisinya yah… 😄

  7. Tri Sapta

    Sering banget nabung untuk membeli sesuatu. Kadang harus merelakan tidak jadi membeli karena ada yang lebih membutuhkan. Saat seperti itu , meleleh… Hal yang direncanakan dan diinginkan belum tentu bisa terujud.

Comments are closed.