Rumah Memez

Cerita Memez

Demi kehadiran Sang Penerus

Sudah bisa memanage emosi biar ngga cengeng. Tahun 2012 ini gue dan Miswa membulatkan tekad untuk berusaha dengan serius demi memperoleh anak. Bukan cuma urusan tempat tidur, tapi juga masalah medis lainnya.

Setelah divonis dokter bahwa gue menderita ketidakseimbangan hormon -ini bukan cuma faktor obesitas ya- tapi memang obesitas menjadi salah satu penyebabnya.Adalah prof Jacoeb di Sam Marie yang pertama kali menyebutkan keadaan gue. Jujur, saat itu gue ngga siap divonis demikian. Disaat gue begitu bersemangat menjalani hidup, gue sempat ngga nyaman dengan semuanya. Bisa dibilang, gue kecewa. Why me?

kenapa mesti gue yang begitu sayang sama anak-anak justru begini?kenapa mereka yang menelantarkan anaknya justru dengan mudah memperolehnya. Kemudian gue sadar, ada sebuah proses untuk memperoleh anakย  -yang mungkin berat- supaya gue bisa benar-benar menghargai kehadiran anak.

Kemudian segala pencapaian gue di tahun 2012, membuat gue harus mulai move on. sampai kapan gue mau begini? gue ngga bisa hanya terus menerus menangis dalam diam dan tak berusaha untuk mengubah keadaan. Sesungguhnya, sebuah peristiwa yang membuat gue harus mengubah gaya hidup adalah saat teman sekantornya Miswa meminta izin untuk melakukan Inseminasi. Duh, kalau dia sampai segitunya, apa yang sudah benar-benar gue lakukan untuk memperoleh anak? Gue hanya pernah konsultasi dengan beberapa dokter dan ternyata mental gue kalah.

kemudian, gue blogwalking ke blognya Arninta dan komentar baliknya justru membuat gue terharu. Doa dari orang yang belum gue kenal justru bisa membangkitkan semangat gue.

Jadi, gue dan Miswa kemudian berkomitmen. Oke, mulai sekarang kita harus ubah gaya hidup kita yang mungkin jauh dari sehat. dan hari ini gue memulai hari pertama tanpa nasi dan menggantinya dengan lebih banyak buah dan sayur, atau sumber karbohidrat lainnya. Ya, mengurangi berat badan gue adalah salah satu langkah terdekat untuk memperoleh anak. Dan Prof Jacoeb juga mengajurkannya, agar saat hamil nanti gue tidak overweight yang justru akan beresiko pada kehamilan gue. Miswa pun juga berjanji untuk berhenti merokok. oh No, gue sampai mau nangis mendengar janjinya.

Jadi, gue akan terus berdoa, dan berusaha seterjal apapun jalannya. Demi kehadiran sang penerus, Al Mustadafin junior.

 

“Bersyukurlah kalian, yang bisa dengan mudah memperoleh anak. Jaga mereka dengan sebaik-baiknya.”

4 Comments Demi kehadiran Sang Penerus

  1. miund

    dear Memez,

    i feel you bangeeet :’) emang pengorbanannya mesti besar yah. mesti rela ganti gaya hidup, cara makan dan sebagainya demi kehadiran si anak. tapi percayalah, it’s worth every blood sweat and tears.

    aku selalu mendoakan mereka yang sedang berjuang mendapatkan anak. semoga Tuhan memberikan kemudahan, kelancaran dan kesehatan bagi para pasangan ini. amin! *peluk kenceng* yang sabar ya Mez ๐Ÿ™‚

  2. sobat_enno

    Allah SWT pasti akan memberikan anugerah tsb pada saat yang tepat. Mungkin skrg loe di anggap masih blm pas utk diberikan anak, tp jangan pernah lupakan yang menciptakan kita dan anak2 kita, karena sekuat apapun usaha kita kalau Allah belum berkehendak tidak akan mungkin tapi kalau Allah sudah berkehendak KUN FA YAKUN pasti akan diberikan yang terbaik untuk kita.

    Mungkin juga ini adalah ujian dari Allah utk kalian mez, mungkin kalian adalah org2 pilihan Allah yang berkecukupan dalam hal materi dan mungkin kalian mampu utk mengadopsi anak2 yatim piatu istilah org dulu mah “anak pancingan”. setelah Allah menilai kalian mampu menyayangi anak tsb barulah Allah menganugrahi anak kandung utk kalian. Insya Allah.

    Selain usaha dari segi medis perlu juga kan usaha dr segi ibadahnya….just idea from me

Comments are closed.