Rumah Memez

Cerita Memez / Parenthood

Bunda, Kenapa Bunda Harus Bekerja?

Kehadiran Resky, benar-benar mengubah hidup saya dan Suami. Kami sadar, tugas menjadi orang tua itu benar-benar sesuatu yang serius dan seumur hidup. Makanya, kami ngga boleh main-main apalagi lalai  dalam mendidiknya. Tidak bisa dipungkiri, saya sebagai Ibu punya porsi lebih besar dalam mendidiknya, karena itu berusaha untuk mengerti dan up to date sama apa yang tengah jadi perbincangan atau trend di anak-anak seumuran Resky.

Di usianya yang sudah masuk sebelas tahun. Resky tergolong anak yang tidak sulit diberitahu. Saya bersyukur banget, dia ngga perlu diteriaki untuk belajar, diteriaki untuk sholat, pun tidak susah untuk dibangunkan saat pagi hari. Tentu saja kebiasaan ini dibentuk karena saya selalu berusaha menanamkan pengertian, bahwa orang yang menunda-nunda sesuatu akan merugi.

Satu hal yang saya garis bawahi dan jadi perhatian dari Resky adalah… dia sangat kritis. Resky bisa saja menghujani saya dengan banyak pertanyaan. Karena itu, saya berusaha menjawabnya dengan benar. Dan saya bisa marah banget kalau Suami menjawabnya dengan asal. Misalnya nih, waktu kita ke Malaysia, kebetulan hotelnya menghadap ke Twin Tower. Resky sudah siap dengan buku catatan kecil yang selalu dia bawa, dan dia akan bertanya apapun tentang Twin Towers. Alhamdulillahnya,  sekarang ada Google yang membuat saya mudah menjawab apapun pertanyaannya 😊

Nah, satu pertanyaan yang kerap dia tanyakan pada saya adalah, “Bunda, buat apa sih Bunda kerja? Yang kemudian langsung disambung dengan pertanyaan, “Bunda, apa saja yang bunda lakukan di kantor? Kenapa Bunda pulangnya malam.?” Sejujurnya, hati saya bergetar, jadi mellow.

 

Tapi, saya memilih untuk menerangkannya dengan  pelan-pelan…Kemudian, saya menemukan artikel tentang Pentingnya Mengenalkan Pekerjaan Pada Anak  yang beberapa tipsnya saya terapkan pada saya dan Resky. Cara saya mengenalkan pekerjaan saya pada Resky misalnya :

  1. Mengajak Ke Kantor

Sebagai Produser yang menggawangi acara talk show, saya  bekerja setiap Minggu – kamis. Nah, biasanya di hari minggu, load pekerjaan tidak terlalu banyak. Makanya, beberapa kali saya mengajak dia ke kantor. Dan ada juga beberapa teman yang mengajak anaknya ke kantor, maka kantor pun mirip area bermain. Tapi, biasanya kami batasi anak-anak bermain di area pantry atau lobby saja. Karena ruangan redaksi menyatu dengan studio, jadi kalau anak-anak berteriak-teriak, bisa terdengar saat siaran langsung.

  1. Kenalkan Rutinitas Dan Jam Kerja

Setiap hari kerja, saya biasanya berangkat jam 11-12 siang. Nah, sebelum berangkat, biasanya saya menyerap informasi dari tv, media online, media cetak, atau bahkan chatting dengan beberapa narasumber. Kalau Resky pulang sekolah jam 12, saya baru berangkat. Nah, biasanya disini pergulatan batin terjadi.

Ketika saya akan berangkat kerja, dia akan bertanya, “Bunda kerja? Bunda buat apa sih kerja? Pelan-pelan saya menanamkan pemahaman. Bunda kerja, bukan Cuma buat cari uang, tapi memberikan informasi pada masyarakat yang menonton tv di mana Bunda bekerja. Saya juga perkenalkan tuh ada beberapa narasumber, presenter yang pernah bekerja sama dengan saya. Menariknya, pertanyaannya makin kritis, misalnya… “Bunda, kenapa perlu bersidang di Mahkamah Konstitusi,?” hahahahahaa… saya pun berusaha menerangkannya dengan Bahasa yang mudah dimengerti.

  1. Gambarkan Aktivitas Pekerjaan

Kalau ditanya tentang cita-cita, Resky akan menjawab bahwa cita-citanya adalah Arsitek, Pemain Sepak Bola dan Tentara. Biar dia tahu tentang hal ini, saya biasanya mengajaknya untuk membayangkan apa saja yang harus dilakukan untuk mewujudkan cita-citanya. Misalnya, kalau mau jadi Pemain Sepak Bola ya harus rajin latihan, trus jaga pola makan dan istirahat yang cukup. Tapi lucunya… Resky seringkali jadi ketakutan kalau misalnya luka kecil, dia akan bertanya, apakah luka itu akan jadi infeksi? Apakah luka itu akan mempengaruhi kakinya. Lucu sih kalau melihat dia ketakutan hahahahaa….

4. Setiap Profesi Ada Konsekuensinya

Zaman sekarang, banyak profesi baru bermunculan. Misalnya nih Youtuber, Content Creator sampai Influencer. Saya mengajari Resky dan berusaha menerangkan, bahwa semua profesi itu sebenarnya baik dan selalu ada konsekuensinya. Misalnya nih, dengan profesi saya sebagai Wartawan, berarti saya harus siap kapanpun ditugaskan ke mana saja, bahkan saat hari Raya. Memang sih beberapa kali saat Lebaran, Tahun Baru atau hari besar keagamaan saya tetap masuk. Biasanya Resky bertanya kenapa saya masuk, yang biasanya saya jawab bahwa liburnya harus bergantian 😊

Btw, cek deh ketika beberapa orang tua menerangkan ke anaknya, tentang profesi mereka. Lucu 😊

Intinya sih, saya yakin kalau semua anak pasti akan mengerti apa profesi atau pekerjaan orang tuanya, asal diberikan pemahaman dengan baik. Beruntung saya, Resky walaupun pinginnya saya di rumah aja menemani dia main, tapi dia juga suka kalau saya bekerja.

Moms and Dads, punya pengalaman unik saat menerangkan profesinya ke anak? Sharing di komentar ya….

 

 

 

 

 

 

 

4 Comments Bunda, Kenapa Bunda Harus Bekerja?

  1. Nurul Sufitri

    Wiiiih…ini bundanya pakai sidang di Mahkamah Konstitusi segala ya? Berat pertanyaan si kecil hihihi. Super sibuk ibu yang satu ini. Iya, nak kan bunda bekerja di kantor buat Resky juga ya, buat keluarga dan membahagiakan diri sendiri. Jadi kudu didukung penuh hehehe. In sya allah banyak pahalanya ya mb Memez aamiin. Yang penting ada waktu saat hari libur, main bareng anak.

    Reply
  2. Bunda Lia

    Intinya memang diajak diskusi dan melihat langsung kegiatan mamanya insyaallah anak-anak malah jadi berempati ya mbak, malah mendukung akhirnya, gak ngambek lagi cari perhatian. Nice sharing, asik juga tipsnya nih

    Reply
  3. Elva Susanti

    Masyaa Allah 😍, kompak banget sih. Rezky pintar banget ya, banyak tanya2. Ternyata penting banget memberi tahu anak2 soal pekerjaan orangtua ya mbak, agar mereka ngerti

    Reply

Leave A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.