Pertengahan bulan Juni lalu, saya merasakan kondisi tubuh saya begitu tak bersahabat. Tidak nyaman dalam menjalani aktivitas. Badan mudah lelah, nafsu makan meningkat (bahkan cenderung berlebihan) haus melulu walau saya minum banyak air putih dan minuman manis, dan ketika malam hari, saya bolak balik ke kamar mandi untuk buang air kecil. Ngga tanggung-tanggung, bisa sampai 5-7 kali dalam semalam. Akibatnya, istirahat saya tidak maksimal.
Kondisi tidak nyaman ini kemudian diperparah dengan berat badan yang berkurang drastis. Saya mengingat benar, dalam waktu dua minggu, berat badan saya turun hingga tujuh kilogram !!! Tentu keadaan ini tidak normal. Sejujurnya saya takut dan was-was dengan apa yang terjadi dengan tubuh saya.
Kekhawatiran yang saya rasakan kemudian membuat saya mendatangi dokter Erwin Simatupang, dokter spesialis penyakit dalam di rumah sakit Mitra Keluarga Depok. Saat konsultasi, kemudian saya diminta untuk melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu yang hasilnya hinga….. 512!!! Suster yang memeriksa saya kemudian terheran-heran, karena batas maksimalnya hanya 200, danΒ biasanya pasien dengan kondisi demikian sudah tidak kuat beraktivitas seperti saya.
Hasil pemeriksaan ini kemudian membuat saya takut,Β marah pada diri sendiri sekaligus membodohi diri sendiri. Iya sih, dari garis keturunan papah saya memang ada Tante dan Om yang menderita diabetes hingga akhir umurnya, tapi ketika saya juga menderita diabetes juga, itu bukan karena keturunan. tapi… lebih tepatnya karena kebodohan saya. #NangisDiPojokan
Saya teringat benar, adik papah saya yang menderita diabetes sampai harus diamputasi kakinya karena lukanya tak kunjung sembuh. Pun dengan adik papah saya yang lain, di mana diabetesnya dibarengi dengan asma, hingga meninggal karena sesak napas. Kejadian ini mengingatkan saya untuk serius berobat. Dari hasil pemeriksaan, saya diketahui menderita Diabetes tipe II.
Oleh dokter, saya kemudian diberi sejumlah obat yang harus diminum selama empat hari, hingga kemudian dilakukan pemeriksaan darah lanjutan. Setelah empat hari meminum obat, gula darah sewaktunya turun hingga 300, dan dari pemeriksaan darah ini juga diketahui saya memperoleh bonus…. kolesterol yang tinggi, sampai 238. Normalnya adalah 200 point.
Kadar gula darah puasa dan gula darah sewaktu. Ini ngga boleh ya… karena terlalu rendah dan terlalu tinggi
Jadilah, hari-hari saya tak lepas dari minum obat. Berbagai masukan tentang menggunakan obat alternatif saya tampung saja. Bukannya apa-apa, saya ingin fokus dengan pemeriksaan dokter ini. Saya sempat sedih, karena diabetes ini penyakit yang harus dijaga gaya hidupnya, bukan dimusuhi. Maka, saya harus bersahabat dengan diabetes. Apalagi, sesungguhnya ini adalah teguran kepada saya yang lalai dan menjalani gaya hidup tidak sehat selama ini. Ini dia daftar makanan dan minuman yang dilarang dikonsumsi penderita diabetes seperti saya :
- Minuman manis, bergula dan sejenisnya. Jadi… bye bye nongkrong di Cafe, ngopi, minum sirup yang segar banget itu π
- Makan makanan laut seperti udang, kerang, cumi. Padahal saya penggemar udang bakar. Tujuannya sih menjaga kolesterol baik
- Makan nasi putih, roti putih, dan sejenisnya. Buat saya sih ngga masalah, karena saya terbiasa mengkonsumsi nasi merah, nasi hitam.
- Makan daging merah. Sebagai penggemar steak, saya hanya diperbolehkan makan salmon steak
Saat mengalami sakit diabetes ini, saya benar-benar menderita banget deh.Tubuh mudah lelah, gatal-gatal tanpa sebab, tidur kurang nyenyak dan yang paling parah adalah…. pandangan kabur. Saya sampai ke beberapa optik untuk memesan kacamata, yang ditolak sama petugas optik tersebut. katanya, kalau diabetes pandangan mata memang kabur, sehingga percuma saja membeli kacamata baru. Dan benar saja, ketika gula darah berangsur normal, pandangan saya kembali jelas.
Oiya, selain menjaga pola makan, saya juga rutin minum air kangen (Bukan promosi) yang dibawakan oleh kakak ipar sampai teman kantor. Alhamdulillah, setelah satu bulan, gula darah saya kembali normal dan saya juga rutin memeriksa kadar gula darah dengan alat seperti ini. Awalnya sih dua hari sekali, empat hari sekali, seminggu sekali dan sekarang dua minggu sekali.
Makan Es Krim begini cuma sesekali aja…
Seperti apa sih sakit Diabetes ini terasa pada tubuh?? Yang pasti ngga enak. Ibaratnya, kalau handphone tuh kaya ngga ada pulsanya. Alias, tubuh jadi ngga ada tenaganya. Kalau ngga ada pulsa, sih gampang, bisa isi ulang Pulsa Online di Tokopedia. Lah, kalau kadar gula berlebihan? ngga enak banget deh.
Kenapa kadar gula darah harus dijaga banget? karena jika kadar gula darah berlebihan bisa menimbulkan banyak penyakit komplikasi. Apalagi, karena ketahuan menderita diabetes ini, program hamil yang tengah saya jalani harus dihentikan sementara, karena percuma saja.
Ini cerita saya saat sakit diabetes dan memilih untuk bersahabat dengan diabetes, karena memusuhinya bukan solusi. Bersahabat dengan diabetes membuat saya lebih menjaga diri mengkonsumsi makanan atau minuman.Β Kamu punya pengalaman di mana orang terdekat sakit diabetes? Yuk cerita di sini π
Waah, aku malah lagi kacau nih makanku mba, sudah lama enggak konsumsi nasi merah. Padahal makan sehat itu badan jadi enteeng lho
Tetep sehat ya mba Mememz
Btw, blogmu keren mba, ajari aku dong
Insya Allah, sama-sama saling mengingatkan ya Mba… blognya biasa aja hihihihih, masih belajar juga ini.
Semoga kadar gula darahnya terjaga terus ya, salam kenal π
Semoga kadar gula darahnya terjaga terus ya, salam kenal π
Terima kasih, salam kenal juga
Sering baca soal air kangen yang banyak dikonsumsi penganut Food combining… semoga dapat terus konsisten jaga pola makan sehat ya mbak..biar makin sehat dan good bye sm diabetesnya..
Iya, harus konsisten sama pola makannya.
Tante sy jg diabetes mba, sampe harus suntik insulin setiap hari. Makanya sdh 4 bulan ini sy hentikan kopi, teh dan minuman berasa lainnya. Kl pengen skl baru icip2 hihihi
Hihihihihih memang kudu jaga asupan makan banget…
Mbak soal amputasi kaki ku keinget waktu SMA opname, Kamar depanku ada sepasang suami istri msh muda. Suaminya diamputasi kakinya trus minta maaf ke istrinya…
Denger2 dia dibetes jg…
Saat itu aku nydar kalau diabetes bisa nyerang yg msh muda jg y…
Iya, sekarang diabetes ngga pandang usia mba…
Aku termasuk orang yang suka ketakutan sama diabetes walaupun nggak ada keturunan sama sekali dan bukan penyuka coklat es krim atau makanan manis lainnya. Kadang malah eneg kalau sama makanan manis. Cuma jadi ketakutan karena pas keguguran yang kedua dokter sempat tanya siapa yang punya diabet di keluarga tapi aku nggak dapat penjelasannya lebih lanjut. Makanya program hamil selanjutnya aku ketat banget ada tes darah buat mengetahui semuamuanya.
Iya, pas mau program hamil memang kudu tes gula darah ya…
Katanya diabetes itu neneknya penyakit ya. Aku juga takut sama diabetes tapi masih suka konsumsi yang manis-manis *bandel*.
Akupun suka mba, walau sekali-sekali sih…
Ayahku juga kena diabetes dari garis ibu (nenek), berarti aku juga waspada dan memperbaiki pola hidup ya Mbak?
Ohya, salam kenal Mbak, saya Cindi π
Hai mba Cindi, salam kenal juga….
Hai Mbak, sharing sedikit karena kebetulan mamaku juga diabetasi selama 16 tahun mulai minum obat sampai akhirnya suntik insulin. Yang jadi bahaya dari diabetes memang adanya kerusakan organ lain di tubuh. Emang yang penting adalah dijaganya pola makan sama pola hidup sehat, kontrol terus gula darahnya ya mbak
Semoga konsiten hidup sehat π
Hihihihiii yang susah memang konsisten hidup sehat itu yaaa π
Tetap semangat mez π
Tengkyuuu mba Sari….
Haii …Mba Memez, aku silent reader blog mba Mez , saya juga diabetes type II selama 11 tahun terakhir dan sudah 2 tahun pakai insulin, setujuuu bgt dgn yang mba Mez sampaikan, untuk bersahabat dengan diabetes
Semangat terus ya Mba π
Waahhh sudah pakai insulin. Bagaimana selanjutnya????semangat terus yaaa
Aku juga harus jaga tubuh mulai sekarang aaaahhh.
Soalnya ada keturunan diabet jugak
Hihihihihiii memang kudu jaga tubuh yaa…