Rumah Memez

Cerita Memez

2 Hari 1 Malam di Mataram, NTB

Sempitnya waktu tak menghalangi saya untuk mengeksplorasi keindahan Lombok.

Bus yang mengantar saya dari Bima, terlambat masuk terminal Mandalika. Harusnya bus masuk sekitar pukul 7-8 pagi, karena di Bima sebelumnya sempat mogok, akhirnya baru sampai terminal mandalika pukul 12 siang. Sebelum masuk ke hotel Griya Asri yang saya booking via telepon saat perjalanan, makan siang dulu deh. Apalagi pilihannya kalau bukan Ayam taliwang di Rumah Makan Taliwang Pasar Cakranegara. Dari Terminal Mandalika ini naik angkot yang ngga ada nomornya, sampai Pasar Cakranegara bayar aja lima ribu per orang.

Photobucket

Makan berdua sama suami habis sekitar 135ribu. Memang lebih mahal ketimbang Ayam taliwang Rinjani di Jakarta 🙂 Habis makan, naik taksi ke  hotel Griya Asri (20ribu) yang terletak di depan kampus Universitas Mataram. Hotelnya cukup bagus, bersih, dan murah. Harganya hanya 200 ribu per malam, termasuk sarapan yang lumayan. Sepertinya kalau di Agoda bisa lebih murah deh.Habis berese-beres dan mandi, jalan-jalan deh. Tujuan pertama pura Batu Bolong. Sebelum masuk ke Pura Batu Bolong, kita dipinjami selendang. Dan bayar lima ribu per orang. Pemandangan dari Pura Batu Bolong ini dahsyat banget.

Photobucket

 

Ngga sampai setengah jam di Pura Batu Bolong, lanjut ke Senggigi deh. Naik taksi totalnya 70 ribu (karena supir taksinya menunggu) Pintu masuk ke Senggigi itu dekat hotel ada jalan kecil, trus ada pertokoan macam di Kuta. Bayar seribu rupiah.

Photobucket
Di Senggigi, makan sate ayam (17k) kelapa Muda (7k) dan menikmati pantai di sore hari jelang senja memang nyaman banget. Suami mencoba naik kano (20k sepuasnya) Habis sunset langsung balik ke arah kota, tujuannya Mataram Mall (naik bluebird 50k). Dulu dikenalnya dengan nama Cilinaya (bacanya Cilinaye) muter0muter di Hero, eh menemukan tambahan koleksi teh. Trus sempat jalan-jalan di seputaran jalan Cilinaya untuk cari oleh-oleh, ternyata harganya lumayan mahal. Karena ngga jadi beli, akhirnya jalan muter ke belakangnya dan menemukan warung tenda, Mama’s steak.

PhotobucketHarganya murah meriah, hanya sekitar 40ribuan. Pokoknya berdua habis sekitar 120 ribuan. Salad buahnya enak. Ice Mint teanya juga seger banget. Tapi Ice chocolatenya terlalu manis. Tapi, habis makan steak. Langsung deh ngajakin jalan kaki ke hotel. Jaraknya? 3,1 km (menurut Map di iPad) yah lumayan lah bakar kalori.

Hari kedua di Lombok, habis sarapan dan check out di hotel, niatnya mau ke Pasar Mandalika dulu cari oleh-oleh. Ternyata kebanyakan oleh-olehnya hanya gerabah, sebenarnya sih bagus-bagus dan murah-murah. Tapi mengingat kerepotasn saat membawanya, mendingan ngga usah deh. Waktu 2009 ke sini sempat memborong sih , karena waktu itu kan pakai mobil.
Photobucket
Akhirnya langsung meneruskan perjalan ke pelabuhan Lembar untuk meneruskan perjalanan ke Bali. Dari hotel ke Mandalika trus ke Lembar naik taksi sekitar 95ribu. Terus makan dulu di pelabuhan, nasi campur+kopi+teh hanya 30ribu. Tiket kapalnya 36 ribu per orang, plus pass masuk mobil 6ribu. Kapalnya baru, dan bagus banget. Namanya KM Putri Jasmin, toiletnya bersih banget. Serasa naik kapal pesiar yang ngga ada kamarnya.

Photobucket

Hanya butuh waktu 3,5 jam untuk menyeberangi Lembar-Padang Bai, perjalanan pun dilanjutkan ke Bali.