Tanggal 29 Oktober – 2 November 2012 kemarin, sempat holiday ke Vietnam. Selain dalam rangka refreshing, juga dalam rangka birthdaynya Miswa. Lima hari di Vietnam, benar-benar jadi pengalaman baru, secara bahasanya jauh berbeda dan ngga terlalu banyak yang bisa bahasa Inggris dengan benar. Gaya mereka saat berbicara yang trung tung tung tung + Ngentayyy jadi bahan becandaan suami. Gegara ke Vietnam jadi mulai minum kopi lagi deh. And, here’s our experience…
Day 1- 29 Oktober 2012
Dari Jakarta naik apalagi kalo bukan Air Asia -secara kita kan turis diskonan- beli tiketnya sih sudah empat bulanan lalu, dapat harga promo 300 ribu. Sampai di Bandara kecepetan, jam 1 siang sudah sampai, secara pesawatnya jam 16.35. Eh akhirnya singgah di Lounge dulu, free lo. Cuma ngisi aplikasi kartu kredit aja hehehehehe… kalo bayar sih sekitar 75 ribu satu orang.
Jam 16.35 pesawatnya berangkat. On time banget AA ini. Selama tiga jam perjalanan, gue tidur-baca-makan. Sempat mual+eneg karena masuk angin, sampai minum tolak angin 2x -bukan sponsor-.
Sampai di bandara Tan So Nhat, Ho Chi Minh City sudah dijemput taksi dari hotel. Gue memang sengaja booking jemputan dari hotel, karena malas kena scam. Di Vietnam ini sering banget kejadian taksi yang nipu-nipu begini. Gue + Miswa kemudian dianter ke Nguyen Khang Hotel. per malam tarifnya 18 dollar sudah termasuk sarapan. Untuk jemputan ke Bandara tarifnya US$15. Hotelnya sih lumayan deh, namanya juga buat tidur aja. Tapi, yang bikin ngga tahan adalah harus naik ke lantai 5 pakai tangga.
Hari pertama ini, gue sama Miswa memutuskan ngga kemana-mana. Selain capek, juga mendingan persiapan untuk tour besoknya. Sempat sih keluar makan, dan nemu Pho yang enak banget. Harganya 45ribuVND. Ditambahin daging kepiting, jadi tambah enak luar biasa. Masalah kuahnya pakai babi apa engga, ya bismillah aja deh 🙂
Secara tinggal di daerah Backpacker, gue sempet ngga bisa tidur karena jedang jedung musiknya tuh keras banget. Tapi, akhirnya memaksakan tidur deh. Kalau Miswa sih cepet bener tidurnya.
Day 2- 30 Oktober 2012
Happy birthday Miswa. Tambah usia , tambah matang , tambah bijak * I Hope …
Ngga ada acara khusus apapun. Hari kedua gue dan Miswa memutuskan ikut tur satu hari. Bayarnya sekitar 8 dollar, untuk bis dan guide. Berbeda dengan orang Vietnam biasanya, guide gue ini namanya Slim Jim, dulunya adalah guru bahasa Inggris di sebuah sekolah. Setelah pensiun dia memutuskan jadi guide untuk mengasah bahasa Inggrisnya yang jelas terdengar.
Tujuan pertama adalah sebuah tempat kerajinan tangan yang merupakan hasil karya mereka yang cacat. Hasilnya? bagus banget. Sayang, menurut gue harganya malah jauh lebih mahal. Gue hanya menyempatkan minum kelapa dingin.
Dari situ, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kuil Chao dai di Tay Ninh. Pas jam 12 kurang sampai sana, melihat mereka beribadah tepat jam 12. Ritual ibadahnya perpaduan antara hindu, budha dan kepercayaan mereka. Syahdu banget rasanya, melihat mereka beribadah sambil diiringi lagu-lagu yang menyayat kalbu.
Walau kita bisa melihat mereka beribadah, kita ngga bisa mengajak ngobrol sama petugas yang berjaga, semacam pecalang di Bali. Di Kuil ini gue takjub saat desain bangunannya.
Sepanjang perjalanan ke kuil ini, melewati perkampungan penduduk yang banyak terdapat tempat ngopi, bahkan beberapa menyediakan hammock. Orang Vietnam ini benar-benar menikmati hidup kata gue.
Dari kuil, perjalanan dilanjutkan ke Cu Chi Tunnel -baca Guci- . Masuknya bayar 90ribu VND. Tempat ini begitu bersejarah bagi masyarakat Vietnam. Gue dan Miswa sempat mencoba menembak, bayarnya 270ribu VND untuk 10 peluru AK47. sumpah suaranya memekakkan telinga.
Di Cu Chi Tunnel ada berbagai diorama yang menggambarkan perjuangan rakyat Vietnam. Sanpai ada boneka berkostum tentara lengkap dengan syalnya.
Ada juga lubang yang kecil banget untuk bersembunyi. Iya Miswa bisa masuk, gue nggak lah -sadar diri sama body yang aduhai montoknya- Gue sama miswa juga sempat mencoba masuk ke Tunnelnya, duh jarak terdekat aja bikin gue pusing dan mau pingsan saking pengapnya.
Di akhir tour di Cu Chi Tunnel disuguhi singkong dengan bumbu kacang tumbuk dan teh. Enak banget ya di hutan begitu makan singkong rebus panas, dan teh hangat. Eh si slim jim ini sempet-sempetnya nyanyi “Aku suka singkong, kau suka keju oy oy oy,” orang-orang bule sih terperangah lihat singkong ini.
Dari Cu Chi Tunnel balik ke hotel tuh lama banget, secara di Ho Chi Minh itu maksimal kecepatan 40km per jam. Duh rasanya lamaaaa banget deh.