Hari minggu 26 Januari kemarin benar-benar saya manfaatkan buat berbagai kegiatan, dari mulai lari, menengok adik saya yang baru pindah rumah, sampai arisan kelurga yang semuanya saya rangkum dalam postingan ini. Makanya, judulnya saya kutip dari postingannya Arman ini. Baiklah, pintu dibuka, gelar tiker, siapin cemilan… saya mulai berkisah -sokmendongengbangetya-

PERTAMA KALI IKUTAN 5K

Sebenarnya lari mulai saya lakoni sejak pertengahan tahun 2013 kemarin, tapi ya saya kan seringnya on off alias inkonsistensi. Jadilah saya benar-benar berolahraga lari 2-3 bulanan belakangan, itu juga paling seminggu sekali dan curi curi waktu dari kantor untuk bisa lari di GOR  Rawamangun *berharapsibosnggabacablogini. Sebenarnya, ikutan Color run ini saya diajak sama Dickson,  teman sekantor yang juga partner lari, saya sih sudah semangat-semangat daftar sejak pertengahan desember, eh ndilalahnya Dicksonnya malah ngga jadi ikut gegara tugas kantor. Untungnya saya sudah daftar sama Miswa.

Sehari sebelumnya saya kayak orang grogi, mulai dari siapin baju, sarapan sampai bersihin sepatu, yang bikin Miswa bolak balik menegur saya untuk ngga usah grogi berlebihan. Tapi… namanya juga pertama kali, grogi banget.  Eh bener aja, di hari H, saya yang pasang alarm jam 4.15 malah sudah bangun sejak pukul 3 pagi. Berusaha tidur lagi tapi susah juga ternyata. Jam 4 saya baru mandi, bikin roti buat sarapan kemudian keluar rumah jam 4.45. Sebelumnya jemput dulu seorang teman yang mau bareng.

Sampai di senayan sudah ramai banget. Pesertanya cukup banyak dengan dandanan yang unik-unik. Saya yang biasanya kuat 2-3 putaran di GOR Rawamangun tanpa henti, kali ini kayak kurang berstamina. Bukan…bukan karena grogi, tapi karena pas mandi saya menyadari tamu bulanan datang. Badan langsung ngga enak, saya yang biasanya lari-lari-lari-jalan-lari-lari, malah jadi lari-jalan-jalan-jalan-jalan-lari. Saya sih sudah meminta Miswa untuk duluan, tapi Alhamdulillahnya Miswa menemani dan sabar banget menemani.

Karena Color Run ini eventnya fun race jadi seru-seruan aja sih. Apalagi pas di booth foto dan disiram siram sama bubuk warna warni -yang sayangnya membuat saya harus merelakan sebuah kaos putih saya terkena noda merah yang tidak hilang-

Saya yang tadinya hanya  berlari berdua saja dengan Miswa,  kemudian bertemu dengan beberapa teman kantor  seperti Hangga dan Teh Indy. Dan, Berfoto bersama is a must to do. Tapi yang paling cihuy adalah saat saya bertemu dengan Jhonny Iskandar, penyanyi dangdut yang terkenal banget  pada zamannya, apalagi dengan lagu Aku Bukan pengemis Cinta.

PERTAMA KALI MAKAN DI RM SURYA BENHILL

Habis lari -walau cuma 5K- kelaparan banget deh. Setelah jemput adik saya yang sedang jalan-jalan di Monas sama Suami dan anaknya, kami makan di Rumah Makan Surya di Bendungan Hilir. Rumah Makan ini konon begitu terkenal karena kelezatannya. Ngga tanggung-tanggung, Miswa makan sampai tiga piring!!! lapar sama rakus itu memang beda tipis ya sodara sodara 🙂 -katanyaMiswasihlaparbanget-

Saya sendiri makan ayam pop dan sate padang empat tusuk. Rasanya memang enak sih, ya agak di atasnya Sederhana lah.

Setelah beres makan, saya ternyata salah. RM SURYA ini bukan hanya enak, tapi MURAH BANGET. Oke, kami pesan 5 porsi nasi+2 porsi nasi tambah, 1 ayam pop, 1 cincang daging, 1 ikan bakar, sate padang, tempe teri pete, 2 ayam bakar, 2 nasi ayam bakar bungkus, 1 nasi rendang bungkus, 1 sop buntut bungkus dan 1 jus alpukat. Semuanya hanya habis 230ribu rupiah. Saya sampai minta Udanya untuk menghitung ulang, tapi ya ternyata memang hanya segitu.

Beres makan, saya menengok adik ketiga yang baru pindah rumah yang berakhir dengan hujan air mata, karena kangen banget dengan anaknya :)))

PERTAMA KALI MAKAN DI WARUNG KOMANDO

Saya dan sepupu sepupu dari keluarga Papah, tiap dua bulan sekali mengadakan arisan. Kali ini tuan rumahnya sepupu saya, Mba Tyas -Ibu dua anak yang tetep langsing dan cantik- nah arisannya digelar di warunKomando milik Eko Patrio -komedian yang sekarang jadi anggota DPR-

Lokasi WarunKomando ini sih enak ya, tempatnya juga bersih dan nyaman. Tapi, agak aneh aja waiternya make up lengkap, dibilang banci sih tapi kayaknya enggak, karena biasanya banci kan dandannya cantik, ini jadi aneh deh.

Makanannya? so so aja sih menurut saya. Namun pelayanannya cepat dan sigap banget, mungkin karena restonya ngga terlalu ramai dan  cenderung sepi sih. Saya dan Miswa yang kekenyangan makan di RM Surya cuma pesan teh tarik dan TnT aja.

Dan… seperti biasa, setiap kelar arisan foto bersama menjadi agenda wajib untuk dilakukan.

Rencananya sih arisan selanjutnya di rumah sepupu yang sekalian menikah #iritbanget ya 🙂 walau capek banget, saya bersyukur masih bisa berkumpul dan bersyukur karena semuanya masih sehat-sehat.

Dan, hari minggu yang melelahkan ini ditutup dengan kue bantal yang dibeli di Pasar Benhill. Sumpah kue bantal seharga 3ribu perak ini enak banget, dan Miswa seharian itu habis 5 bijik!!! Dan saya ngga boleh makan sama sekali karena dia takut kehabisan #Miswapelitbanget  -akan saya ceritakan kenapa Miswa menjadi lapar terus menerus-