Rumah Memez

Cerita Memez / Program Hamil

Tentang Tiba-Tiba Hamil….Bagian Pertama

Rabu, 4 Desember 2019 sekitar pukul 10 pagi, adalah waktu yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidup saya.

Yup, setelah 10 tahun 8 bulan menanti, akhirnya saya hamil, secara alami.

Sungguh, saya ngga tahu kalau saya hamil, meski hampir dua bulan saya tidak mens.

Saya tetap merasa bahagia, walau kemudian kehamilan ini berujung duka.

“Periksa pakai test pack sana,” kata Suami berkali-kali, setelah saya memberitahu bahwa saya belum juga mens setelah sebulan lewat.

Biasanya sih, saya langsung menurut sama omongan Suami. Tapi, entah mengapa, kali ini saya males banget test pack. Yup, karena merasa ngga ada gunanya dan beberapa puluh atau mungkin ratusan test pack, hasilnya tetap saja negatif #sad

Tapi… akhirnya saya penasaran juga. Maka, di hari Rabu, 4 Desember 2019 itu, setelah melakukan perawatan gigi di FDC Clinic Depok, saya memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter Obgyn. Maka, pilihan saya ke RS Bunda Aliyah Depok, yang jaraknya cuma selemparan batu dari FDC Clinic.

Hari itu, RS Bunda Aliyah sepi. Bagian adiminstrasi dan susternya pun sigap banget. Sebelum bertemu dokter, suster meminta saya menimbang badan, mengecek suhu bada, dan melakukan tensi. Sempat mereka bertanya apakah saya hamil, dan saya jawab tidak, karena saya sedang merasa stress dan kurang sehat.

Tidak pakai lama, kemudian nomor antrean saya dipanggil. Saya memilih untuk diperiksa oleh Dokter Obgyn Elsa Fury. Saat masuk ke ruangannya, ternyata dokter Elsa sedang hamil, wajahnya glowing dan ramah sekali. Kemudian beliau bertanya pada saya, apakah saya hamil, dan saya jawab tidak. Saya jelaskan berbagai kondisi kesehatan saya. Kemudian saya diminta untuk melakukan USG TRansvaginal.

Oiya, sebelumnya saya ditanya apakah merasakan mual, pusing, atau cepat lelah, atau ngga nafsu makan. Saya jawab tidak, karena saya masih merasakan semuanya biasa saja.

Saat dilakukan USG Transvaginal, saya langsung terkaget-kaget. “Ibu, ini Ibu hamil, sudah tujuh minggu, lihat ini kantung janinnya,” kata Dokter Elsa dengan penuh semangat. Tentu saja saya tidak langsung percaya,”Dok, beneran dok, ini bukan prank?” Dokter Elsa tertawa, “Beneran Ibu hamil, masa saya prank sih,” jelas Dokter Elsa.

Tangis saya langsung pecah

Saya langsung terharu luar biasa

Ngga percaya kalau saya akhirnya bisa hamil

Sungguh… Saya Sungguh ngga percaya kalau akhirnya saya hamil.

Perasaan saya sungguh deg-degan, antara percaya dan tidak percaya, kalau di rahim saya akhirnya tumbuh buah cinta saya dan Suami.

Dokter Elsa kemudian mencetak hasil USG dan menyerahkannya pada saya, sembari berpesan agar saya meminum vitamin dan menjaga kandungan saya.

Saya langsung menelepon Suami dan dengan tangis tersedu-sedu, saya mengabarkan, “Sayang…. kamu mau berita bahagia?”

Mendengar isak tangis saya, Suami panik. Yup, kadang kadar paniknya lebay to the max, kalau saya bilang sakit atau ngga enak badan, dia akan khawatir banget. Apalagi, dia tahu kalau saya sudah hampir dua bulan ngga mens. “Kenapa Istri, kamu nggak apa-apa? Aku baru keluar komplek nih,”

“Suami, aku hamil huhuhuhuhuh,” Tangis saya kian kencang. Sungguh, saya ngga bisa membendung rasa bahagia saya.

Di seberang telepon, Suami saya langsung menyebut kata-kata syukur, rangkaian ucapan Alhamdulillah kemudian tak henti diucapkan. “Aku susul kamu ke rumah sakit, tunggu dulu jangan kemana-mana,” kata Suami.

Sepuluh menit kemudian, Suami saya sampai di rumah sakit. Kami berpelukan, menangis penuh haru di depan ruang tunggu pasien. Tentu saja pengunjung lain menatap kami dengan penuh tanya. Tentu saja mereka ngga tahu, betapa bahagianya kami setelah akhirnya Allah mempercayakan kami akan menjadi orang tua.

Oleh dokter Elsa Fury, saya kemudian diberikan vitamin asam folat. Setelah ditebus, saya meneruskan perjalanan menuju kantor.

Saya dan Suami mulai memberitahu orang-orang dekat, Tante saya, adik-adik saya, Papah saya dan Orang tua Suami. Tentu saja mereka langsung ikut menangis bahagia.

Yup, hari itu saya dan Suami jadi orang paling bahagia sedunia. Suami pun menepati janjinya untuk mengantar dan menjemput saya dari kantor, walau jarak dari kantor kami tuh jauh banget.

Sepanjang perjalanan, kami mengucap syukur, merasa bahagia luar biasa. Perut saya dipegangi terus sama Suami, wajahnya berseri-seri dan senyum selalu terpampang nyata.

“Alhamdulillah ya Istri, aku bahagia banget. Kira-kira anak ini akan lahir akhir Juli atau awal Agustus 2020 ya. Aku mulai berhitung, aku harus tambah semangat cari uang,” kata Suami dengan penuh semangat.

Saking bahagianya, saya kemudian mentraktir satu team dengan Bakmi. Dan saya mengumumkan kehamilan saya, tentu saja mereka ikut senang dan meminta saya berhati-hati menjaga kehamilan ini.

Yup, hamil di usia 36 memang tidak mudah, dan hari itu saya kemudian menjadi sangat lelah. Tidak seperti biasanya yang sangat energik dan ngga bisa diam hehehehehe….

 

Mengumumkan Kehamilan

Rabu malam, saya beli test pack Sensitif, sekedar ingin test saja. Ingin punya test pack yang hasilnya positif hamil hahahahaa….. Kemudian, saya dan Suami bersepakat untuk tidak melakukan hubungan suami istri dahulu, sampai kami bisa berkonsultasi ke dokter, yang rencananya hari Sabtu.

Hari Kamis pagi, saya kemudian melakukan Test pack, dan tentu saja hasilnya positif #Happy

Saya tak kuasa membendung rasa bahagia ini, Saya kemudian berdandan seadanya. Pakai lipstick dan pinsil alis aja, mengupload kabar kehamilan saya di akun Instagram dan Facebook saya.

Tentu saja jadi heboh, bahkan beberapa teman lama saya sengaja menelepon. Bukan cuma perempuan tapi juga teman-teman laki-laki, beberapa bahkan menangis penuh haru.

Sungguh saya makin bahagia, karena baru sadar bahwa saya selalu didoakan dan dilimpahi perhatian oleh teman-teman.

Akun Instagram dan Facebook saya kemudian dihujani ratusan komentar. Sungguh saya makin terharu dengan doa-doa ini. Oiya, saya langsung mengurangi kegiatan, bahkan hari Kamis sesungguhnya ada pekerjaan sampingan, kemudian saya delegasikan ke seorang teman. Beruntung saya, kliennya mengerti dan ikut mendoakan kehamilan saya.

Di hari kamis, jadwal saya menjadi Line Producer Apa Kabar Indonesia malam, saya kerjakan seperti biasa. Tapi, saya ngga bolak-balik naik tangga (Kantor saya ngga ada lift) Saya juga membatasi makanan atau cemilan yang ngga sehat, ngga minum kopi juga berhenti meminum obat diabetes yang biasa saya konsumsi.

Hari kamis malam, usai bekerja, Suami menjemput. Relatif saya ngga capek seperti biasanya naik kereta saat pergi dan pulang dari kantor. Sepanjang waktu, saya mengelus-elus perut, memintanya bersabar dan mengucap rasa syukur karena kehadirannya benar-benar membuat saya bahagia.

Bahkan, sepanjang perjalanan pulang dari kantor, Suami selalu memegangi perut saya, menyapa janin ini. Duh… kami berdua selalu menangis bahagia jadinya.

Kamis malam, saat sampai di rumah, saya melakukan tes darah untuk mengetahui kadar gula. Ternyata gula darah saya melonjak sampai 425, biasanya maksimal hanya 250-300. Tapi, saya menenangkan diri sendiri dan kemudian memberi tahu Suami, bahwa di hari Jumat, saya akan kontrol ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam langganan saya di Rumah Sakit Mitra keluarga

Saya mempersiapkan diri untuk melakukan apapun demi kehamilan ini…..

 

Bersambung

 

8 Comments Tentang Tiba-Tiba Hamil….Bagian Pertama

  1. RAch Alida

    Bunda Memez kesayangan, kebayang banget harunya bundaa. Allah limpahkan kekuatan untukmu ya bun. Tetap kuat dan selalu ada jawaban atas segala doanya. Aamin

    Reply
  2. Lia Lathifa

    Aku bacanya ikut terharu deh mbak, apalagi pas suamimu bilang mau menyusul, kamu jangan kemana-mana, romantis bangeeett. Sehat dan langgeng terus yaaa

    Reply
  3. Ade UFi

    Aaaah.. Ade jadi sedih lagi deh, Mba baca ceritamu ini. Udah tau endingnya… huhuhuhu… Ade termasuk yang bahagia tau mendengar kabar Mba Memez hamil. Semoga Allah berikan lagi yang terbaik buat Mba Memez. Peluk..

    Reply
  4. Elly Nurul

    Positif hamil.. itu merupakan anugerah banget ya mbak, apalagi setelah penantian sekian lama.. rasanya campur aduk antara percaya atau nggak.. rasa khawatir apalagi.. semoga semua yang menjadi harapan mbak memez dan keluarga dapat terwujud ya mbak.. aamiin

    Reply
  5. Leyla Hana

    Aku lucu membaca dialog suami istrinya. Beneran mba Memez dan suami memakai panggilan “suami-istri” ya? Terasa banget bahagianya bisa hamil, semoga lekas dikasih kepercayaan lagi ya. Insya Allah bisa.

    Reply
  6. Atisatya Arifin

    Speechless aku mbak baca ceritanya. Kebayang betapa bahagianya ketika mendapatkan kabar itu ya. Semoga mbak memez segera diberikan pengganti yang lebih baik ya. Rencana Allah selalu indah pada akhirnya. Peluk erat….

    Reply
  7. Kontraktor Kolam Bontang

    Pengalamannya sangat berharga sekali ya Bun untuk pribadi, sekaligus buat para pembaca blog ini

    Reply

Leave A Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.