Pinginnya sih tiap weekend itu di rumah aja, selonjorin kaki, istirahatkan badan dan leyeh-leyeh sepanjang hari. Apalagi Mbak Wi, si asisten belum juga balik bekerja. Tapi, ternyata memang banyak yang harus dikerjakan di weekend ini. Salah satunya mengecek persiapan pembukaan warung DeMeNBi di kampus UI.
Sebelum ke UI, saya dan rombongan kecil ke rumah adik saya dahulu, mengantarkan piring dan sendok yang dipinjamnya untuk arisan keluarga. Eh, ndilalahnya di tengah perjalanan, mobil kami ditabrak sama pengendara motor B 6415 ZLD -sengaja saya sebutkan nomor polisinya, biar dia tahu dia salah-. Padahal, lagi dalam kemacetan dan pengemudi motor itu menabrak dengan kencangnya, sampai bemper belakang pengok dan kemudian….. KABUR!!!! padahal, sumpah deh saya ngga akan memaksanya untuk mengganti, karena saya dan Miswa mau mengklaim asuransi untuk merapihkan body mobilnya.
Ah suahlah, daripada kesal mendingan berwisata kuliner di sekitar Margonda, dan pilihan kami hari itu adalah… Urban Pizza, yang memasang slogan a specially design pizza resto to meet customer’s taste & budget !!
Benar ngga sih yang murah itu juga enak???
Sebagai perempuan yang juga menjabat sebagai karyawan, istri dan juga ibu, Pizza seringkali jadi pilihan saya ketika malas masak -jangan ditiru- Apalagi, counter PHD dekat banget dengan komplek rumah saya. Tapi, walau sering makan pizza, saya baru tahu kalau asal kata Pizza sendiri hingga kini masih diperdebatkan. Namun, kebanyakan menyebutnya berasal dari roti Pita Yunani, pektos yang berarti padat dan bergumpal. Orang Yunani kuno biasanya membuatnya dengan minyak, bumbu dan keju. Makanya, ngga heran kalau Pizza selalu berkawan akrab dengan keju 🙂
Nah, karena bosan makan pizza yang itu-itu saja, hari sabtu kemarin saya mengajak pasukan kecil ke Urban Pizza yang terletak di Margonda Raya, Depok. Senang banget, habis dari UI kemudian melarikan diri dari kemacetan Depok dengan mencicipi makanan disini.
Karena ngga terlalu lapar dan terlalu awal untuk makan malam, saya memesan Thin Sydney Meat Lover (43K) Bimo memesan Mac N Cheese (27K) Miswa yang harus makan nasi, memesan Rice Beef teriyaki (30K) sementara Gending dan Nabila memesan Boston Berry Pizza (27K) juga Newyork Pizza Cream Cheese (27K). Sementara untuk pembukanya, saya memesan Cheese Melt Nachos (17K)
Penampakannya sih menggiurkan banget ya, sesuai lah dengan buku menunya.Resto unik yang sebagian interiornya terbuat dari kontainer ini memang tergolong murah untuk harganya. Pelayanannya cukup cepat. tempatnya lumayan nyaman, antara smoking area dan non smoking area terpisah. Tapi, namanya tempat makann pasti yang penting rasanya kan? dan ini penilaian dari lidah rombongan kecil kami…..
– Thin Sydney Lovernya, toppingnya sih enak, rotinya juga pas tipisnya. Sayang, pinggirannya terlalu garing sehingga agak keras. Entah, apakah bisa minta request khusus untuk tidak terlalu matang, sehingga pinggirannya bisa lebih empuk.
– Kata Bimo, Mac n Cheesenya enak, sayang porsinya kurang banyak. -FYI, buat Bimo makanan itu cuma ada enak dan enak banget-
– Kata Miswa, Rice Beef Teriyakinya, nasinya kurang oke. Sementara daging, telur dan sayurannya oke banget.
– Kalau menurut Nabila dan Gending pizza mereka, boston berry pizza dan Newyork cream cheesenya enak. Menyatukan pizza dan ice cream memang ide cerdas, apalagi dalam hal ini, kulit pizzanya renyah seperti pastry.
– Nah, saya agak memberikan kritik untuk Nachosnya nih, yang tortilla chipsnya masih berminyak banget, sementara saus kejunya plain banget rasanya. Masih lebih oke nachos di blitz atau di 21 deh.
Berbeda dengan makanannya, untuk minumannya saya berikan dua jempol untuk rasa dan penyajiannya.
Lychee Ice Tea (18K) pesanan Miswa enak, segar banget. Lecinya juga lumayan banyak dan bukan sekedar ada. Milo Dinonya (10K) tandas diminum Gending, walau porsinya sedikit. Nah, yang juara adalah Marshmallow Hot Chocolate (20K) yang nikmat banget menurut saya. Minuman hot chocolate yang diberi topping marshmallow ini berpadu dengan nikmat, dan melted saat saya menyesapnya.
Dan untuk semua makanan juga minuman yang dipesan, habis sekitar 269ribu. Ngga terlalu mahal kan..Secara keseluruhan sih, rombongan kecil kami cukup puas berwisata kuliner di Urban Pizza ini. Setidaknya, terlihat kan dari wajah kami -Kecuali Nabila yang masih mengantuk karena menginap di Persami-
Urban Pizza
Jl. Margonda Raya, Beji, Depok, Margonda, 16421
No Telp (021) 29436541
Twitter @PizzaUrban
waduhh murah banget ya mak, jadi pengen makan pizza. Secara kalau saya harus kekota dulu 2 jam baru bisa makan pizza. ehmmm yg bikin pizza rumahan dan dilevery ada sih tp rasanya ngk nendang
Hehehehe setuju Mak, kayaknya kalau pizza beginian ada bumbu rahasianya yaaa….
Wah, ada cabangnya di Surabaya gak ya? Pengin nyobain yang pizza campur es krim. Kayak apa itu rasanya 😀
Kayaknya sih belum ada mak… pizza es krimnya syesuatuhhh bangets deh
gleeeeekkk..
confirmed mau nyoba. tapi nunggu suami pulang dulu, mbak.. huhuhu, balada ldr :p
Yukkk nyoba, dijamin ketagihan sama hot chocolatenya 🙂
waaaaah, mau nyoba.. kayaknya endyaaang gitu mbak :))
margonda sebelah mananya ya mbak?
Endyang bingitzzz… Margondanya kalau dari arah JKT sebelah kiri.
uwaaa…. penampakan pizzanya bikin ngilerrr …
Yuk dicoba mak :))
wedeh….parah banget tuh yang nabrak bude, yyaaaa karna dah merasa bersalah, terus ndak punya duit, ditambah lagi mental yang ndak mau disalahkan, dikali sama mudah ngelepas tanggung jawah, sudah lah…. mo di omongin kayak apa juga ndak bakal berubah dalam hitungan menit….
====================
rahasia merawat kelinci
Padahal sesungguhnya kami ngga akan minta ganti lo, beneran deh :)))
Bikin ngiler ngeliatnya. Aku salah satu penggemar Pizza juga nih, mak.
Ayo dicoba Mak Mira 🙂
Karena pizza ngga selalu dicampur keju :)))
Aku bukan termasuk penggemar pizza, hanya doyan. Tapi lihat penampakan pizza dan minumannya, jadi ngiler nih ^^
Margonda? Deket ga yah dari stasiun kereta? Jadi pengen nyobain nih..hehe
muraaaaah! semoga kalo suatu saat terdampar di Depok, aku ingat untuk kemari. secara pizza dan pasta ini menu favorit aku juga 🙂