Resto dengan label KopiTiam, belakangan banyak bermunculan. Letaknya bisa di mall atau bahkan menempati bangunan sendiri. Meski sama-sama melekatkan label KopiTiam, tak ada menu standar yang jadi andalannya. Dan, inilah pengalaman saat lidah saya berpetualang ke sejumlah KopiTiam.
Istilah KopiTiam dan sejarahnya dengan lengkap, bisa dibaca disini. Merebaknya KopiTiam di Indonesia, juga pernah menjadi sebuah perdebatan hukum saat ada yang mengklaim sebagai pihak yang paling berhak menggunakan kata KopiTiam. Ulasannya bisa dibaca disini disini dan disini . Loh…loh sesungguhnya saya hanya ingin membahas tentang petualangan lidah saya, tapi mengetahui KopiTiam dari berbagai aspek tentu tidak salah kan. Oke deh, saya mulai saja.
1. QQ KopiTiam
Lokasinya ada di berbagai mall di Jakarta, yang sering saya kunjungi adalah QQ KopiTiam di Mall kelapa Gading. Tempatnya nyaman dan cukup luas. Biasanya untuk area bebas merokok di lantai dua. Di QQ KopiTiam saya tergila-gila dengan banyak menunya, antara lain Kaya Toast -ini menu paling umum yang ditemui di KopiTiam- Jus kedondong yang asam-asam segar dan dimix dengan buah kiamboy.
.Makanan paling nikmeh disini adalah kwe tiam sirem dan Horfun kepiting… oh my god, lidah tuh langsung cetar membahana deh. Harganya juga ngga bikin kantong bolong. Murah meriah, nikmeh….
2. Old House KopiTiam
Saya mencoba yang di Margo City. Menurut saya tak terlalu spesial. Saat itu saya memesan Kwe Tiaw goreng ayam, Nasi goreng special dan nasi goreng ayam.
Kwe Tiawnya menggunakan minyak terlalu banyak, dan nasi gorengnya hambar sekali. Tak ada rasa yang mencolok, walau isinya cukup banyak.
Untuk minumannya Es lemon tea dan es teh tarik juga tak terlalu spesial. Untuk semua makanan dan minuman itu, saya menghabiskan uang 151 ribu. Agak ngga puas rasanya.
3. Killiney Kopi Tiam
Saya mencoba KopiTiam ini yang di Margo City. Saat itu saya dan Miswa memesan Singapore Chicken Curry, Kwe Tiaw dan Roti Cane.
Kwe Tiawnya enak, Kari ayamnya lumayan saja, dan roti canenya biasa saja. Saya lebih suka yang di Restoran Sederhana. Kwe Tiawnya benar-benar meninggalkan rasa enak, sampai Miswa menghabiskannya benar-benar tandas. Sebenarnya Kari Ayamnya enak menurut saya. tapi Miswa ngga cocok rasanya, karena bumbunya mlekoh dan isinya hanya kentang dan ayam saja.
Untuk minumnya, saya pesan Mamoth es Teh Tarik yang luar biasa besar porsinya, dan soya jelly. Dua-duanya enak. Dan harganya masuk akal.
Untuk semua makanan dan minuman itu, saya menghabiskan 142ribuan. Lumayan murah meriah. Sayangnya, saat hendak membayar dengan kartu debet, mesinnya rusak. Sehingga harus pakai uang tunai. Satu masukan nih buat manajemen Killiney KopiTiam, mohon tatakan gelasnya jangan pakai Tissue ya, agak ngga cantik.
4. Kopi Oey
Petualangan lidah saya mencicipi KopiTiam kemudian tiba di Kopi Oey, yang digawangi oleh pakar kuliner, Bondan Winarno. Awalnya memang bernama KopiTiam Oey (baca Wi) Tapi, karena masalah hukum yang saya sebutkan di atas akhirnya diubah menjadi Kopi Oey.
Oiya, saya mencicipi KopiOey yang berlokasi di daerah Balai Pustaka Rawamangun. Walau tempatnya kecil, tapi cukup nyaman. Saya yang tak suka tempat makan terlalu ramai, cukup puas dengan pelayanan di sini.
Makanan yang dicicipi adalah Mie Kepiting, Nasgor Teri Medan, kentang goreng, roti bakar srikaya.
Mie kepitingnya enak, nasi gorengnya nikmat. Kentang gorengnya sih biasa saja ya, saya agak heran itu saus keju atau mayonaise? karena rasanya nanggung. Untuk roti bakar biasa saja. Rotinya yang terlalu tebal membuat selai srikayanya kurang terasa. Saya lebih suka roti bakar srikaya di QQ KopiTiam.
Es Teh Mint yang saya pesan, aroma mintnya tidak terlalu berasa. Tapi, saya mengapresiasi karena mint yang digunakan benar-benar daun mint bukan penambah rasa. -abaikan penampakan Futami milik teman saya –
Yang saya suka adalah daftar menu dan informasi yang ada di KopiOey ini, yang disampaikan lewat selembar kertas mirip koran. Selebaran ini juga termasuk memuat masalah hukum istilah KopiTiam. Untuk semua makanan dan minuman yang dipesan tadi menghabiskan 155ribu, ngga terlalu mahal juga sih menurut saya.
Saya akan berkunjung lagi ke KopiOey untuk mencicipi jeruk kietnanya yang konon seger banget.