Rumah Memez

Cerita Memez

Review : Bulan Terbelah Di Langit Amerika

bulanDurasi : 100 menit

Produksi : Maxima Pictures

Produser : Yoen K, Ody Mulya

Sutradara : Rizal Mantovani

Penulis : Hanum Rais, Rangga Almahendra, Alim Sudio, Baskoro Adi

Pemain : Acha Septriasa, Abimana Prasetya, Nino Fernandez, Rianti Cartwright, Hannah Al Rashid

Selasa lalu, gue diajak Witha, teman gue yang foundernya IHB untuk nonton premiere film ini di Epicentrum. Namanya sudah lama ngga ketemu, gue pun mau aja anaknya gampanganย  jadilah kemudian kangen-kangen sama Yeye dan Ayu sekalian.

Film ini bagus dan monumental banget buat gue. Apalagi, abis menonton film ini gue kemudian sempat mengobrol sama Ody produsernya, juga Acha Septriasa, pemeran utamanya. Buat Acha, film ini jadi pengalaman batin yang luar biasa banget. Syuting di Amerika, pakai jilbab dan mendapatkan pandangan sinis dari beberapa warga sekitar.

Cerita film ini sebenarnya berkutat tentang bagaimana Islam dalam pandangan dunia. Acha yang memerankan sosok Hanum, mendapatkan tugas dari Gertrude, atasannya untuk menulis sebuah artikel tentang benarkah dunia akan lebih baik tanpa Islam?ย dalam waktu yang bersamaan, Abimana yang berperan sebagai Rangga, suami hanum juga ditugaskan oleh profesornya untuk mewawancarai Philipus Brown. Semudah itu? ah tentu tidak. Dua misi mulia ini kemudian membuat pasangan suami istri ini menjalani pengalaman batin yang luar biasa dan mengharukan.

Sudahlah, bocoran filmnya segitu aja ya. Menurut gue film ini wajib ditonton sama keluarga atau bahkan sama pasangan. Karena apa? Karena ada nilai-nilai moral yang bagus di dalamnya. kalau gue sih sejujurnya suka banget sama stylenya Acha di sini. Apalagi jaket kulitnya bikin naksir hehehehhehee… #SalahFokus

odi

Ody Mulya, Produser Film Bulan Terbelah Di Langit Amerika

Ngga cuma itu sih, dari hasil ngobrol sama Mas Ody, dia cerita bahwa perjuangan untuk syuting film ini luar biasa banget deh. “Kita syuting 45 hari di New York dan San Fransisco, sampai melibatkan NYPD,” katanya. Sesungguhnya, di banyak tempat sempat ditolak syuting film ini, maklum saja isyu agama dan cerita yang melatarbelakangi film ini dikhawatirkan bisa memancing amarah sebagian warga yang masih trauma dengan tragedi 9/11.

Tapi, perjuangan ngga berhenti sampai disitu, berkat lobby dan bantuan berbagai pihak, syuting bisa terlaksana. “Makanya budgetnya luar biasa besar lantaran banyak rencana yang berubah,” jelas Mas Ody. Gue pun sempat kepo dan mengkonfirmasi benar ngga sih kalau untuk membayar hak cipta novel ini sampai menyentuh angka 1 Miliar rupiah?!!! “hahahahhaa… yang pasti besar. Besar banget, tapi sebanding lah karena ceritanya memang bagus,” jelas Mas Ody.

Pengalaman yang ngga kalah menyentuh juga dirasakan oleh Acha Septriasa. Bukan hanya karena syuting di tengah cuaca yang sangat dingin kala itu, “Aku syuting memakai jilbab dan sempat mendapatkan pandangan sinis dari beberapa warga di situ. Maklum saja, karena saat itu tengah heboh kasus penembakan Charlie Hebdo di Paris. Aku sampai gemeteran ketika dipandang begitu dan sempat berfikir apa sebaiknya aku copot saja jilbab ini ketika break makan siang,” cerita Acha.

Tapi… pandangan sinis itu justru membuat Acha merasa mendapatkan pengalaman batin yang luar biasa, yang membuatnya justru kian menjiwai karakternya. Duet Acha dengan Abimana di film ini sesungguhnya sudah kali kedua setelah film 99 Cahaya Di langit Eropa, makanya perempuan cantik ini mengaku sudah mendapatkan chemistrynya. “Abimana lawan main yang menyenangkan dan membuat aku jadi asyik dengan peranku,”.

Ada yang berminat menonton film ini? Ngga sih ngga perlu menyiapkan tissue, karena tidak mengharu biru. Tapi, buat umat muslim, sesungguhnya kemudian akan merasa bersyukur, betapa beruntungnya menjadi umat muslim di Indonesia, yang memiliki banyak kemudahan untuk beribadah.

 

 

16 Comments Review : Bulan Terbelah Di Langit Amerika

  1. Bebe

    Aku baca novelnya dulu kali yaa.. secara susah nonton filmnya. *trus bingung cari bukunya dimana* lol

Comments are closed.