Rumah Memez

Cerita Memez

Modus Anomali – jangan berkedip saat menontonnya

Buat gue dan Miswa, filmnya Joko Anwar itu masuk kategori a must watch movie.

dan demi sensasi yang berbeda, kita bela-belain nonton di Blitz Megaplex Bandung yang ada di mall Paris Van Java.

Selesai menonton selama 86 menit, gue langsung pingin teriak, Joko Anwar kamu gilaaaaa  -selain itu  ngiler sih  pas lihat Rio Dewanto buka baju *maafkan aku ya Miswa  :p

Modus Anomali merupakan film produksi LifeLike Pictures, sebuah rumah produksi yang digawangi oleh Sheila Timothy. Joko Anwar selain sebagai sutradara juga sebagai penulis naskah disini. Sejujurnya, agak membosankan di menit menit pertama, karena kita cuma lihat Rio Dewanto aja yang berperan sebagai John Evans. Oiya, film ini seluruhnya juga menggunaka bahasa Inggris, tapi tenang aja janga khawatir ada terjemahannya kok.

menonton adegan demi adegan film ini agak membingungkan awalnya. tapi mengikutinya lama-lama terjawab juga. Sepertinya ada adegan yang dipotong saat Rio berteriak-teriak di batu, karena konon banyak sekali ucapan fak fak fak…  akting semua pemainnya keren, walau Hannah Al Rashid baru memulai karier beraktingnya. Yang terpenting bahasa Inggris pemainnya ngga terdengar kaku. Ceritanya? empat jempol deh. Ngga mau kasih bocoran ah, yang pasti harus nonton sendiri.

Tapi, dibanding film Joko Anwar yang lain seperti Janji Joni, Kala, dan Pintu Terlarang, menurut gue Pintu Terlarang masih yang terbaik dari segi apapun, termasuk set dan urutan ceritanya. Ya iyalah Modus Anomali kan setnya cuma hutan saja. Dengan adanya Modus Anomali, gue sama Miswa semakin menobatkan Joko Anwar sebagai Queentin Tarantinonya Indonesia. Memang sih sempat ada penilaian negatif yang menyebutkan bahwa film ini menjiplak film Cabin In The Woods, menurut gue hal itu mustahil terjadi gitu loh. Secara skrip film ini saja sudah memenangkan penghargaan, masa menjiplak sih?

Menurut gue, film ini amat sangat wajib ditonton, daripada nonton film horror yang kayak jualan ayam goreng alias dada paha dada paha, mendingan nonton film ini.Saran gue, jangan berkedip saat menontonnya, dan rasakan ketegangan dalam setiap scenenya 🙂

habis nonton film ini, jadi pingin mengelap keringatnya Rio Dewanto :p