Saat menulis ini, saya tengah mengenang momen enam tahun silam, saat saya dan Miswa bertunangan. Hal yang membuat orangtua kami lega.
Iya lega. Hubungan saya dan Miswa sebelum menuju pertunangan penuh dengan hujan badai, alias putus sambung, sebelum akhirnya kami meyakini bahwa memang kami berjodoh (dan seterusnya mudah-mudahan sampai maut memisahkan)
Kini, setelah hampir enam tahun menikah dan kemudian masih menanti kehadiran anak dalam pernikahan kami, hubungan saya dan miswa juga tidak mulus benar.
Sering ribut, iya.
Sering ngambek, itu sih saya. Dan Miswa yang seringkali punya stok sabar banyak banget.
Sering kesal satu sama lain, bahkan seringkali hanya karena hal sepele.
Hubungan saya dan Miswa bukan seperti cerita hollywood yang happy ending.
Kami berdua juga bukan alien, yang ngga punya emosi.
Tapi, apakah lantas kami ingin berpisah karena berantem? Ya nggaklah.
Saya kemudian mengenang awal perkenalan dengan Miswa, tanggl 9 September 2003. Saat itu, seorang teman di kantor mengalami pengalaman mistis di lift. Lah,…. trus apa hubungannya dengan saya dan Miswa?
Saya yang penakut dan kebetulan baru menempati kamar kost yang baru, akhirnya memutuskan untuk bergadang. Nah, Miswa yang kebetulan saat itu adalah reporter desk kriminal kebagian tugas liputan malam. Tak ada pilihan lain untuk menghabiskan waktu saat bergadang, saya pun memutuskan untuk ikut liputan.
Jangan bayangkan kisah romantis yang terjadi. Saya diajak menelusuri kamar mayat hingga tempat pembunuhan terjadi. Saya pun bukan yang dialem-alem, malah dianggap merepotkan. Saya yang penakut kemudian malah menyesal kenapa diajak ke tempat begini ya.
Tapi..ndilalahnya usai liputan malam itu, Miswa kok bercerita A to Z tentang dirinya, tentang keluarganya, tentang cita-cita dan impiannya. Ngga ada kata nembak atau mengutarakan perasaan, sejak saat itu kami berdua menjadi dekat dan tak terpisahkan. Dan setelah lima setengah tahun saling meyakini bahwa kami memang tercipta untuk satu sama lain.
Namun, jangan dikira hubungan saya dan Miswa mulus benar. Air mata, keringat dan jarak pernah memisahkan kami. Hingga akhirnya kami menikah pada bulan April 2009.
Jika saya bertemu dengan jodoh karena kejadian mistis yang dialami seorang teman, berbeda dengan sahabat saya,ย sebut saja Dian. Perempuan cantik ini justru bertemuย dengan suaminya di bandara, ketika mengantar mantan kekasihnya yang hendak kembali ke negaranya. Ceritanya seru banget. Jadi habis mengantar mantan kekasihnya, Dian kemudian makan di salah satu resto di bandara Soekarno Hatta. Akhir pekan dan musim liburan membuat restoran penuh banget hingga hanya tersisa satu meja yang kosong. Dian yang tengah makan sendirian kemudian didekati seorang pria yang meminta izinย ingin makan disitu.
Karena hanya duduk sendirian, Dian kemudian mempersilahkan cowok itu duduk. Cowok itu kemudian bertanya habis mengantar siapa ke bandara, Dian yang tak punya pretensi apa-apa kemudian bercerita kalau ia mengantar mantan kekasihnya. Eh… cowok itu juga curhat kalau dia baru putus dengan kekasihnya. Mereka kemudian bertukar nomor telepon.
Sejak pertemuan pertama itu, Dian dan cowok itu kemudian dekat, sering jalan bareng, berkenalan dengan teman dan keluarganya. Dan tak sampai empat bulan kemudian mereka menikah.
Jodoh itu jorok.ย Tak kenal tempat, waktu dan momen untuk bertemu dengannya. Semua adalah rahasia sang pencipta.
Yang belum bertemu jodoh, banyak berdoa dan sabar saja. karena kalau sudah waktunya pasti akan bertemu.
Kalau lagi bosen, kesel dan capek bertengkar…. saya biasanya langsung mendengarkan lagu Ku Tak Bisa, Slank. Lagu ini benar-benar jadi lagu kebangsaan dari zaman pacaran-putus-putus-pacaran sampai nikah sekarang deh….
mbak memessss.. iya ih jodoh itu jorok. aku puuun gitu. ketemu sama suami juga pake drama, mirip2 drakor gitu deh ๐
semoga langgeng ya mbak memes dan suami. semoga disegerakan untuk bisa menimang buah hati. aamiin. *peluk dari sesama mantan penghuni kawasan* ๐
Oh iya….cerita kamu pun kayak drama korea ya…..terima kasih doanya ya….
Oo gt toh perkenalan dgn bang Adhar.. *manggut2*
Ishhh lagunyaaaa.. Jd inget yg lu cerita kmrn.. Kau tak bisa hidup tanpa dia, begitupun si abang hehehe.. Smoga makin mesra selalu yah Mez ๐
hahahahhaa…. mellow bin galau lagunya zaman dulu nihhhh
Awalnya bingung kok Jodoh itu Jorok. hahaha.
Semoga langgeng dan semakin bahagia apapun kondisinya ya Mba Memez.. ๐
Hahahahaha… jorok karena kita ngga pernah tahu kapan bertemunya… Terima kasih doanya ya Dani ๐
Jadi tau ceritanya..hihih. ๐ kalo dibikin FTV judulnya “Cinta Bersemi Di Kamar Mayat”..haha Serem aje :p Langeng terus yah mba Mez dan SUami
Hahahahah seru ya ceritanya…. kamu juga langgeng terus ya, sabar sukses semua menuju pernikahan
wkwkwk iya beneer. Kita bisa ketemu sama jodoh dimana ajah ๐
Bener kan Mak… ๐