Rumah Memez

Cerita Memez

I’ve Got Your Number – Sophie Kinsella

Meski cukup menegangkan, tapi sayang akhirnya terlalu stereotype. Ibaratnya, ceritanya tuh Hollywood banget

Gue salah satu penggemar karyanya  Sophie Kinsella. Sejak 2003an intens baca bukunya. Apalagi yang serial shoppaholic. Meski sempat sebal melihat Shoppaholic dalam bentuk film, menurut gue kurang pas gitu.

Gue berhenti baca bukunya Sophie Kinsella pas 2009 habis nika, karena menurut gue bukunya Sophie Kinsella itu hanya asyik dinikmatimasa-masa gue sebelum menikah. tapi, ternyata gue salah. Beberapa hari lalu gue ke toko buku dan melihat bukunya yang berjudul “I’ve Got Your Number” ceritanya asyik, ngga biasa tapi cukup kecewa dengan endingnya.

I’ve Got Your Number ini bercerita tentang Poppy Wyatt yang baru saja merasakan kebahagiaan setelah dilamar Magnus Tavish. Sayang, kebahagiaan ini berubah menjadi duka saat cincin tunangannya yang terbuat dari zamrud hilang saat dipamerkan kepada teman-temannya. kesialan ini bertambah saat ponselnya juga dicuri. Eh tahu-tahu di tempat sampah hotel dia menemukan ponsel yang belakangan diketahui milik Sam Roxton.

Berbagi ponsel, mengecek email dan membalas email yang ditujukan kepada Sam Roxton kemudian menjadi pengalaman baru Poppy. Sosok sam yang kaku dan pelit bicara kemudian menjadi berubah lewat sosok Poppy. Pembicaraan via sms kemudian menjadi pengalaman menyenangkan bagi Poppy dan Sam.

Persiapan Poppy untuk menikah dengan Magnus kemudian sempat gagal ketika Poppy mengetahui bahwa ternyata Magnus adalah laki-laki yang mengobral lamaran kepada wanita sebelumnya. Namun, saat jelang acara pernikahan ternyata sebuah keputusan penting diambil Poppy, yang sayangnya berakhir dengan steretype cerita cinta Hollywood.

Yang seru adalah dengan ponsel ini, Poppy membantu Sam melewati ujian di kantornya, saat kedudukannya hendak digoyang. Dan gue cukup sedih membayangkan ketika Poppy begitu tersiksa saat berada di lingkungan keluarga Magnus yang profesor dan gemar melontarkan pertanyaan yang tidak dimengertinya.

So far, buku ini cukup menghibur dan gue butuh dua hari untuk menyelesaikannya. sayang, sampai akhir halaman tidak diketahui dengan siapa sesungguhnya Magnus berselingkuh.