“Tamparan” paling menyakitkan yang saya terima di tahun 2016 adalah kenyataan bahwa saya terkena Diabetes. Hah, masih muda (umur saya 33) sudah kena Diabetes? ya begitulah kenyataan yang saya terima. Jujur, saya sempat ngedrop ketika di penghujung bulan Ramadhan 2016 diketahui bahwa saya dinyatakan Diabetes. Tapi… bermuram durja dan menyesal berkepanjangan tentu tiada guna. Saya harus mengubah gaya hidup juga asupan makanan yang saya konsumsi. Eh… sebenarnya banyak hal yang berubah ketika saya dinyatakan terkena Diabetes…. Apa saja itu???

Sebelum saya jabarkan apa saja yang berubah setelah terkena Diabetes, saya cerita dulu ya apa saja yang saya rasakan ketika terkena Diabetes, atau ciri-ciri terkena Diabetes :

1. Berat badan turun lumayan drastis. Saya baru ngeh setelah berat badan turun lima kilogram selama sebulan, tanpa diet atau olahraga. Jangan bangga dulu kalau misalnya berat badan tiba-tiba turun.
2. Haus melulu, bawaannya pingin minum melulu. Saya sih sebenarnya memang ngga suka konsumsi teh-tehan botol atau kotak itu, tapi saya bisa 2-3 kali seminggu ngopi di gerai kopi.
3. Pipis melulu. Kalau malam, saya bisa 4-5 kali pipis. Tentu saja bikin saya harus seringkali terbangun. dan yang menyebalkan, ketika pagi atau siang hari, saya ngga bisa tuh jauh-jauh dari toilet #Sad
4. Bawaannya lapar melulu… iya, padahal baru sejam lalu makan, tapi kok lapar lagi… ah tapi ini juga bawaan dari dulu 🙂
5. Cepat lelah atau bawaannya mau tidur melulu. Makanya saya sengaja mengurangi aktivitas, soalnya jangan sampai ngedrop.
6. Ada yang merasa keputihan, kebas kulitnya atau kesemutan. Alhamdulillah saya ngga merasakannya…..

 

Saat diketahui mengalami Diabetes itu, saya teratur minum obat dan harus sering mengecek gula darah melalui alat yang saya beli khusus di toko online. Tapi… sebenarnya apa saja yang berubah ketika terkena Diabetes? Ini dia perubahan saya setelah terkena Diabetes…

1. Hitung Asupan Makanan

Pekerjaan rumah bagi penderita Diabetes adalah membatasi kalori yang masuk. Kalau dulu saya diajak makan hayooo aja, sekarang kudu mikir berkali-kali. Kenapa? Soalnya kalau habis makan, gula darah langsung naik seketika. Ngga cuma itu, saya juga harus menahan diri untuk mengkonsumsi makanan yang saya suka banget, yaitu udang bakar. Diabetes itu yang bikin bahaya adalah penyakit lain yang mengakibatkan komplikasi dan berteman dekat pada jantung, ginjal dan sebagainya.

2. Olahraga Rutin

Hmmmm… jujur ini yang masih berat banget saya lakukan. padahal, menurut Dokter Edwin Simatupang, dokter spesialis penyakit dalam langganan saya konsultasi di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, saya harus rajin olahraga, biar aliran darah lancar. Selama ini sih masih yang ringan-ringan aja 🙂

3. Bye Bye Nasi Putih

Tahu dong kalau nasi putih kadar gulanya tinggi banget. Kalau di rumah, saya sama sekali ngga makan nasi putih, tapi justru nasi merah Tropicana Slim yang memang saya konsumsi sejak dulu. Atau kalau makan di luar, malah menghindari nasi putih banget, kecuali kalau terpaksa hahahahahhaa….

4. Timbang Badan Dan Cek Darah Berkala

Kebiasaan yang saya lakukan secara berkala adalah menimbang badan secara berkala, misalnya seminggu sekali. Kalau sampai turun drastis banget, saya harus waspada. Selama ini sih belum sampai yang seminggu sampai turun jauh. Sejak sakit pada Juli 2016, sampai Februari 2017 ini saya sudah turun sebanyak tujuh kilogram. Jangan ditiru atau jangan terinspirasi ya. Karena ini kan turun berat badannya karena sakit.

Selain itu, 2-3 hari sekali saya juga harus melakukan cek darah melalui alat tes gula darah. Kalau gula darah naik, saya harus ngerem banget makannya, sebaliknya kalau ternyata gulanya rendah banget, saya justru tidak meminum obat dahulu. Karena apa? Karena gula darah yang dibawah normal juga tidak baik…

5. Teh Manis Oh Teh Manis….

Jujur nih ya… dulu minuman favorit saya banget adalah es teh manis. Yup, kalau makan di luar biasanya saya minum es teh manis. Tapi…. semenjak terkena Diabetes tentu saja saya ngga boleh sama sekali minum es teh manis.

Tapi itu dulu…. saya baru tahu kalau pengidap Diabetes boleh mengkonsumsi gula alami, setelah saya diundang untuk menghadiri peluncuran Tropicana Slim Stevia, Jumat 17 Februari 2017 Silam, yang digelar di Nutrifood Inspiring Centre di Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam acara Blogger Gathering itu, saya makin waspada dengan Diabetes setelah mendengarkan paparan Susana, Head of Nutrifood Research Center. Fakta penyakit Diabetes memang bikin waspada, misalnya nih…

• Jumlah penderita Diabetes makin banyak dan meningkat
• Jika tidak ditangani dengan baik, diperkirakan bahwa pada tahun 2030, akan terdapat 1 penderita diabetes dari 7 orang penduduk Indonesia
• Maksimal konsumsi gula pasir adalah 50 gram atau setara empat sendok makan per hari, termasuk gula yang diperoleh dari makanan atau buah.

Karena itu, Nutrifood sebagai produsen produk kesehatan, meluncurkan Tropicana Slim Stevia yang terbuat dari daun Stevia, bahan alami yang diketahui memiliki kadar kemanisan tinggi, tidak mengandung kalori, dan yang terpenting tidak menaikkan kadar gula darah.

Saat mencicipinya, rasa Stevia ini memang berbeda dengan gula pasir biasa. Tapi, satu bungkus Tropicana Slim Stevia ini setara dengan dua sendok teh gula biasa loh… Saya langsung yesss banget pakai Tropicana Slim Stevia kalau mau minum Teh Manis.

Eitsss…. walau terbilang aman, ada batas konsumsi Tropicana Slim Stevia ini, yaitu maksimal 10 bungkus per hari. Dan kalaupun mau menggunakan Tropicana Slim Stevia untuk membuat kue, juga bisa loh… hitungannya tentu sedikit bertambah ketimbang menggunakan gula pasir ya… Selain Stevia, pemanis  yang sudah disetujui dan dinyatakan aman oleh WHO, seperti sukralosa, aspartame, dan acesulfame-K.

 

 

TEA TIME WITH TROPICANA SLIM

Selain memperkenalkan produk Tropicana Slim Stevia, Blogger yang diundang juga diajak untuk belajar menata meja bersama Tuning Soebagjo, seorang decorator yang memiliki akun Instagram @OhHappyHome. Menariknya, blogger yang hadir dibagi menjadi tiga kelompok, dan diberikan kesempatan untuk menata meja sesuai dengan keinginan. Eh…. ternyata grup saya dong yang menang. Sebuah piring cantik pun berhasil saya bawa pulang…

Pinjam fotonya Mbak De

 

Setiap mengikuti acara peluncuran produk Nutrifood, memang selalu ada ilmu yang akan dibawa pulang.  Menurut Mbak Tuning, dalam menata meja makan, perlu kreativitas dan jangan meninggalkan kesan personal saat menata meja. Plus, cari sebuah benda yang menjadi pusat perhatian ketika menata meja.

yang pasti, hari itu saya senang sekali. Saya jadi makin waspada dengan Diabetes dan dapat ilmu baru soal menata meja….

Nah, itu cerita saya untuk menata hidup agar lebih sehat. Kalau kamu, kebiasaan apa yang kamu ubah agar hidup lebih sehat??? Cerita dong di sini….