Jangan terlalu tinggi berekspektasi dan jangan bandingkan dengan wayang orang. Beginilah pementasan Gatotkaca Jadi Raja, sebuah drama sinema.
tanggal 4 Februari 2012 lalu, digelar pementasan Gatotkaca Jadi Raja, sebuah pementasan yang digagas oleh Djarum Foundation dan Mirwan Suwarso. Pementasan ini merupakan sekuel dari Jabang Tetuko yang digelar beberapa bulan sebelumnya. Gue menyambut baik inisiatif ini, mengangkat wayang apalagi dengan melibatkan beberapa selebritas seperti Titi DJ, Aqi Alexa dan Tora Sudiro, jelas bukan sebuah pekerjaan yang mudah. Tapi, kerjasama Mirwan dan Djarum berhasil melakukannya, walau tentu saja hasilnya tak bisa dibandingkan dengan pemain wayang orang yang sudah menekuninya sejak masih kecil.
Gue pernah beberapa kali menonton pagelaran wayang orang, dan menonton Gatotkaca Jadi Raja ini merupakan sebuah hal yang baru buat gue. dan sebagai sesuatu yang baru, tentu tak langsung mudah dimengerti. Seringkali terjebak kebingungan antara yang dipentaskan di panggung dan di layar. Ada satu adegan di mana Titi DJ yang berperan sebagai Dewi Arimbi, berada di panggung dan kemudian di saat yang sama berada di layar dengan riasan yang menyeramkan. Memang sih Titi DJ menyanyikan sesuatu yang mungkin merupakan penggambaran adegan tertentu, namun suara musik yang terlalu keras nyaris membuat vokalnya tak terdengar.
Karena digelar di The Hall Senayan City, yang notabene membidik penonton kelas A, maka dari itu jangan heran jika penontonnya tak mengerti atau mengenal grup band Radja, lagian bukankah ini saatnya dimana boys band dan girls band merajai musik Indonesia? Maka ketika ada dialog dari Gatotkaca ” Jadi Raja bisa, asal jangan pakai kacamata hitam,” yang tentu saja -menurut gue- merefer ke Ian Kasela, vokalis grup band Radja, tak ada yang meresponnya. Namun ketika bagian korupsi disebut, semua langsung menyambutnya dengan tawa.
Dialognya yang penuh dengan kekinian makin terasa saat Gatotkaca ngambek karena sudah lama ngga PING-PINGan, apalagi dia ngga follback aku, hehehehe wayang pun mulai merambah Twitter. Tapi, ada dialog yang meledek Dewi Arimbi yang ditanya sebenarnya Gatotkaca ini anak dari Ayah yang mana? Yang gondrong, yang bule -disini disebut albino- atau justru yang tatoan? Titi DJ hanya tertawa dan tersenyum simpul hehehehehe…Apalagi saat Dewi Arimbi merapihkan kostum yang dikenakan gatotkaca, disebut masih suka ya sama yang tatoan?
Tora Sudiro memang cocok memerankan gatotkaca, namun secara bahasa tubuh masih kurang pas, memang butuh waktu tentu saja. pementasan ini juga dibantu kelompok wayang orang Bharata, yang kalau benar-benar pernah menonton wayang orang, akan bisa membedakan mana yang Bharata mana yang bukan. Berbeda dengan wayang orang yang biasanya ada alat musik gamelan, disini ngga ada.Agak surprise juga melihat Tora Sudiro bernyanyi dan ternyta suaranya cukup lumayan. Sementara saat Aqi dan Titi DJ bernyanyi sih sudah ngga heran -bagus banget-
Semangat untuk mengadakan pertunjukan ini patut diapresiasi. rencananya, pertunjukan selanjutnya akan digelar pada 31 Maret mendatang. Semoga bisa lebih bagus dan lebih menarik 🙂
Saat Tora bernyanyi. Lantaran pakai BB gemini hasil gambarnya ya standar aja deh.
ngomen ah..
Makasiii