Yang suka menonton tvOne, pasti familiar sama wajah ini.
Yup, namanya Dwi Anggia. Belum lama ini, gadis cantik berdarah Minang ini membagi kisah hidupnya sama gue. Salah satunya soal julukan sarjana roti.
Buat gue, kisah perjuangannya bikin terharu sampai mau nangis deh.
Sejujurnya, gue belum terlalu lama mengenal Dwi Anggia, yang biasa disapa dengan Anggi ini. Tapi orangnya mudah akrab deh, lucu, periang dan penuh semangat. Raut wajahnya mengesankan kalau dia judes. Tapi… jangan salah. Anggi memang tegas, tapi bukan judes. Makanya ngga salah ketika dia didapuk menjadi koordinator presenter tvOne.
Nah, belum lama ini Anggi cerita kalau dia berjualan teri krispi. Ih apaan tuh???
Jadi, sebenarnya Teri Krispi ini adalah usaha dari seorang sahabatnya. Anggi yang merasakan enaknya teri ini kemudian membantu menjualnya. Bahkan di hari pertama terjual sampai 116 pieces. Teri krispi ini bisa dibeli di Instagram @Teri_Krispi , Line : giigiis atau BBM Buat gue teri krispi ini makin enak kalau dimakan dengan sambal.
Ngomong-ngomong soal berjualan makanan, ternyata bukan hal yang baru buat Anggi. Anak kedua dari empat bersaudara ini sebelumnya berjualan dendeng khas Minang yang juga enak banget. Sayang,ketiadaan tenaga kerja laki-laki yang kuat mengaduk dan tahan menghadapi panasnya api membuat usaha dendengnya berhenti. Padahal… tadinya usaha dendeng yang dijalani adiknya ini benar-benar menghasilkan uang yang lumayan. Sekarang, adiknya yang bekerja di sebuah bank swasta malah menyesal, karena omsetnya lebih besar ketimbang gajinya.
Kepintaran Anggi memasarkan produk ada kaitannya ngga sih dengan darah Minang yang memang terkenal ulet? “Ngga lah. dan berjualan itu ngga perlu merasa gengsi. Selagi halal kenapa ngga berjualan ? ” jawab Anggi dengan semangat.
Anggi pun berkisah, selain piawai memasarkan produk, dia juga piawai menggambar dan mendesain sesuatu. Salah satunya kartu lebaran.
Eitsss… tapi ngga hanya jualan kartu lebaran loh. Anggi bahkan berjualan makanan berbuka puasa yang biasa disebut pabukoan. ” Dari rumah bawa pakai tas carrier. jadi yang dijual es buah, cincau, ketan hitam. Gue inget banget harganya 800 sampai 1500 perak. Nah… nanti gue jualan di dekat kostan saudara gue, tinggal pinjam meja buat gelar dagangannya deh,”cerita Anggi yang juga pernah menjual makanannya di super market Suzuya.
Namun, momen paling mengharukan dalam hidupnya tentu saat berjualan roti. Kepintaran ibundanya membuat roti vla jagung hingga selai nenas membuatnya membuka usaha roti, Tiara Bakery. Setiap hari minimal 1000 bungkus roti bisa dihasilkannya. Pemasarannya pun hanya di warung-warung kecil dan laris.
Sebutan sarjana roti yang melekat pada namanya karena dahulu sebelum berangkat kuliah, Anggi harus mengantarkan roti ke warung-warung langganannya. Tak hanya itu, Anggi yang harus tiga kali berganti bus untuk sampai ke kampusnya di Universitas Andalas juga membawa roti produksinya untuk dijual pada teman-temannya. “Sampai kampus rotinya gepeng, tapi tetap dibeli karena enak hehehehehhee….Karena roti ini gue bisa jadi sarjana, makanya sering banget disebut Dwi Anggia Sarjana Roti ” jelas Anggi.
Usaha roti yang dijalani keluarganya berhenti karena mereka pindah ke Jakarta. Tapi…ketika Anggi mudik ke Padang ada yang menjual roti menggunakan merk Tiara Bakery. “Mereka mengaku keluarga dan meneruskan usaha Nyokap. Tapi ya sudahlah…,” kata Anggi dengan pasrah.
Sebutan sebagai pekerja keras pantas disematkan kepada Anggi. Dahulu, sambil kuliah Anggi siaran di sebuah radio swasta dan memasarkan produk yang dihasilkan keluarganya.
Jika dahulu Anggi harus merasakan sulitnya memasarkan produknya, kini Anggi bisa sedikit lega dengan adanya sosial media. “Gue memilih memasarkan teri kripsi via Instagram, ternyata dahsyat banget ya. Sosial Media itu banyak manfaatnya, makanya gunakan dengan bijak,” pesan Anggi.
Kariernya sebagai presenter memang tengah berkilau, pun dengan berbagai usahanya. Namun, Anggi yang mengaku masih menjomblo ini masih bercita-cita untuk menghidupkan kembali usaha roti yang telah mengantarnya meraih gelar sarjana. “Rotinya sih murah aja, dibawah lima ribu rupiah. tapi rasanya ngga kalah sama roti yang dijual di Mall lah. Cita-cita gue adalah buka toko roti kayak warung bakso pinggir jalan. Murah meriah, nyaman dan yang terpenting enak….” Anggi berpromosi.
Jadi…ada yang berminat mencicipi kelezatan roti Tiara Bakery ini? Tunggu tanggal mainnya yaaa…
aku sering lihatttt^^
mauuu banget jadi testernya tiara bakery hehehe *ditimpuk sekardus*….roti perjuangan seorang presenter tvone hehe
Mau ngirim ke Siak kejauhan 🙂
diriku dah di Batam…*ngarp banget yak hahaha*
Luar biasa perjuangannya. Semoga bakwry yang mau dihidupkan lagi bisa lancar sukses dan laris banget ya Mbak…
Amin amin….
Ditunggu tgl main nya klo gt 😀
Yuhuuu kita doakan saja yaaa
hi memez..thank you for the short story ..
terimakasih semuanya untuk doanya 🙂
Amin…