Lebih dari lima tahun jadi wartawan yang bertugas di desk entertainment, dan tetap berusaha update kehidupan pelaku bisnis entertainment sampai sekarang, bikin saya tahu benar tren bisnis yang digeluti para selebritas. Kalau dua tiga tahun belakangan tren bisnis kue yang mengusung nama selebritas, belakangan bisnis kosmetik seperti jadi tren terbaru di industri hiburan tanah air.
Dari sejumlah nama selebritas yang berbisnis kosmetik, tersebutlah nama pasangan Andhika Pratama dan Ussy Sulistiawaty yang membangun bisnis kosmetik yang diberi nama Dissy, yang merupakan gabungan nama mereka. Dari sejumlah selebritas yang berbisnis kosmetik, bisa dibilang Dissy adalah salah satu trendsetternya. Nah, kalau biasanya selebritas tersebut hanya dijadikan brand ambassador, atau justru dipinjam namanya untuk mengerek produk tersebut, Dissy justru berbeda.
Produk kosmetik yang digawangi Andhika Pratama dan Ussy Sulistiawaty ini benar-benar dimiliki mereka. Jika Andhika menempati posisi sebagai komisaris, Ussy memegang jabatan sebagai Direktur Utama. Bahkan, mereka menolak banyak investor yang hendak menanamkan modal di usaha ini. Jatuh bangun dalam menjalani usaha sempat mereka rasakan, bahkan Andhika sempat meminta Ussy untuk menutup bisnis beromset miliaran rupiah ini.
Loh… kenapa bisnis beromset miliaran rupiah ini sempat mau ditutup ya????
Sesungguhnya, saya tak asing dengan produk Dissy ini. Hampir dua tahun silam saya pernah diundang dalam acara blogger gathering yang digelar di Kemang Village kala itu. Saya pun sering memantau di sosial media dan pemberitaan, bagaimana usaha kosmetik Ussy dan Andhika ini berjalan. Ternyata luar biasa responnya ya…
Namun, kala itu Ussy yang tengah mengandung anak keempat kemudian melahirkan, hingga roda usaha Dissy berjalan stagnan alias jalan di tempat. Bahkan, selama 2017 tak ada produk baru yang diluncurkan, yang sebenarnya adalah a Big No No buat usaha kosmetik. Belum lagi, saingan kian bertambah. Sejumlah selebritas bahkan yang notabene adalah sahabat dari Ussy sendiri, juga membuka usaha kosmetik.
Sebelumnya, pola pemasaran Dissy memang lebih banyak di toko tradisional dan reseller, yang membuat Ussy kewalahan untuk menanganinya lantaran kondisinya pasca melahirkan. Debat antara Dhika dan Ussy karena Dissy pun kerapkali tak terelakkan. Sampai akhirnya Andhika menyarankan Ussy untuk…. menutup Dissy.
“Sudahlah, kita pernah merasakan manisnya usaha ini.
Kalau stagnan begini, mendingan ditutup aja,”
Kata Andhika saat itu. Maklum saja kalau Andhika berpendapat demikian. Menjalankan roda usaha Dissy memang benar-benar menyita waktu Ussy. Betapa tidak, selain benar-benar bergabung dalam WhatsApp grup bersama ratusan reseller, Ussy juga turun tangan langsung ke pabrik, mencari ide baru untuk produk yang akan diluncurkannya, dengan kata lain, Dissy bukan hanya jual nama Ussy dan Andhika.
Ucapan Andhika bukannya membuat Ussy patah semangat, perempuan yang lahir pada 13 Juli 1981 ini justru merasa tertantang dengan saran sang suami. Ussy pun mengerahkan segala daya dan upaya, hingga lahirlah apa yang dinamakan Dissy Reborn.
Apa Itu Dissy Reborn?
Saat mengundang sejumlah blogger dan wartawan di acara Soft Launching Dissy Reborn pada 3 Juni 2018 silam, Ussy menjelaskan Dissy Reborn adalah konsep dan image baru dari produk Dissy. Misalnya nih, ada pembenahan dan penyempurnaan kualitas dan kemasan produk. Sejujurnya sih, saya lebih suka produk dari Dissy Reborn ketimbang Dissy sebelumnya, karena kemasannya terlihat mewah, eksklusif dan elegan. Oiya, meski mengusung semangat Dissy Reborn, nama brand kosmetiknya tetap Dissy ya. Hanya ada perubahan logo saja.
Ussy pun membenahi dan menghentikan produksi sejumlah produk yang sepi peminat, seperti skin care untuk pria. Ussy melihat kecenderungan pria di Indonesia belum terlalu berminat untuk menggunakan skin care. Sebaliknya, Ussy justru tengah membidik pangsa pasar kosmetik remaja, karena dua anaknya tengah beranjak remaja.
Tak hanya pembenahan pada kualitas produk dan kemasan, Ussy juga membenahi cara pemasarannya. Jika penjualan online lewat marketplace masih dilakukan, Ussy justru menutup hampir 70 toko di pasar tradisional. Pun dengan penjualan reseller yang belakangan dibatasi, dengan alasan eksklusifitas. Sebaliknya, Dissy nantinya akan mudah ditemui di gerai kosmetik sejumlah Mall terkemuka di Jakarta.
Menarik juga sih idenya yaaaa…..
Apa Saja Produk Dissy Reborn?
Banyak, banyak banget! Dan bisa dibilang produk-produk kekinian. Mulai dari BB, CC Cream, sampai Lip Velvet yang bagus banget saat diulaskan di bibir.
Saya mencoba Lip Velvetnya, duh halus banget deh saat diulaskan di bibir. Walau sedikit menempel di kulit saat menciumnya, atau menempel di gelas saat minum, tapi tetap bertahan warnanya.
Karena saya penggemar Lipstick, otomatis yang saya coba duluan adalah Lipsticknya dong. Selain mencoba Lip Velvet, saya juga mencoba Lip Matte. Jika sebelumnya Lip Matte yang saya coba adalah Viena, kali ini Lip Matte yang saya coba adalah varian Sarie. Dan warna pink tuanya bikin saya terlihat lebih segar loh… Lovee banget deh.
Untuk ukuran harga kosmetik, produk Dissy cukup terjangkau, walaupun kualitasnya hampir menyamai produk impor yang duluan merajai pasar. Ussy pun menjamin seluruh produknya berasal dari bahan terbaik, Halal dan terjamin keasliannya. Wajar sih kalau Ussy memang sangat berhati-hati menjalankan usahanya ini, karena nama besarnya menjadi taruhannya.
Oiya, selain mencoba Lipsticknya, saya juga mencoba Eyebrow dan Eyelinernya, yang sebenarnya sih secara kemasan mirip merk kosmetik lain. Menurut Andhika, pengembangan usaha Dissy memang terhambat pada terbatasnya pabrik yang memproduksi kemasan. Sebab jika memesan dari luar negeri, China misalnya, justru membutuhkan waktu yang cukup lama.
Nah, itu cerita saya tentang Dissy Reborn, Konsep dan Image baru bisnis kosmetik Ussy Sulistiawaty dan Andhika Pratama. Kalau kamu, apa sih yang jadi pertimbangan kalau membeli kosmetik, sharing dong di sini….. 🙂
Dissy
www.dissy.id
Instagram @dissy.id