Salah satu hal yang buat saya sering mangkel alias kesal sama Miswa itu adalah “penyakit” disorientasi waktu yang sering dialaminya. Sampai saya pernah merasa, duh inikah penyebabnya Miswa ngga terlalu ingat tanggal-tanggal momen istimewa kami?
Disorientasi waktu adalah kondisi dimana secara tidak sadar kehilangan kemampuan untuk mengetahui waktu secara pasti.
Awalnya, saya mengira Miswa ini pelupa, tapi dengan beberapa kali kejadian yang kami alami, ini sih benar-benar disorientasi waktu.
Kejadian I
#Lokasi bandara Adi Sucipto Yogya
#Momen : Pulang honeymoon
Jadi, usai honeymoon di Solo dan Yogya hampir seminggu, tanggal 26 April 2009 kami kembali ke Jakarta. Trus, waktu mau check in di counter Lion Air, barulah terjadi kehebohan itu. Miswa (M) Petugas Counter (PC)
M : menyodorkan print ticket ke petugas Counter.
PC : Maaf mas, kode booking ini ngga ada di penerbangan kali ini.
M : *mau marah-marah, gimana sih mba? coba dicek lagi, saya pesan tuh via online.
PC : langsung sibuk dan mengecek ke sana sini… Maaf pak, setelah dicek benar ngga ada.
M : Coba dicek lagi, trus bagaimana saya bisa ke Jakarta kalau begini? kemudian memanggil saya. “Coba kamu cek, kita terancam ngga bisa pulang atau harus beli tiket lagi kalau mau pulang,”
Saya : Mbak, maaf bisa tolong dicek lagi. Eh tapi… sebentar-sebentar -kemudian menatap nanar pada print ticket- ” Mas, kita harusnya pulangnya BESOK, 27 APRIL, bukan hari ini,!!!!!” Kemudian melipir cantik dari Counter Check In.
Saya : -Ngambek- Pokoknya ntar malam harus ke Mirota lagi, aku malu tadi di counter check in
M : iya..iya, mau beli apa, pilih aja ya nati di Mirota… *menyesal sempat ngotot
Setelah kejadian pertama itu ada beberapa kejadian lagi yang saya tidak ingat. Tapi, beberapa hari lalu ada kejadian yang membuat saya kembali mangekl dengan Miswa. Kami biasa berangkat bareng ke kantor, sekitar jam 10-11 setiap harinya. Tapi, hari itu Miswa ngotot harus berangkat jam 6.30 karena dia ada meeting jam 9 pagi. Buru-buru mandi, dan sarapan di jalan.
Namanya juga masyarakat daerah pinggiran ya, mau ngga mau harus berangkat 2-3 jam sebelum janjian. Setelah melewati jalan tol yang macet dan jalan tikus demi bisa sampai dengan tepat waktu, akhirnya sampai di kantor saya duluan.
karena sadar saya akan ditertawakan teman-teman satu team kenapa bisa jam segitu sudah datang, saya pun sarapan bareng Miswa di Soto Cholik, dekat kantor saya, yang merupakan salah satu tempat favorit kami untuk sarapan.
Setelah selesai sarapan, saya memutuskan untuk ke Bank. Di mobil, Miswa sibuk BBMan sama temannya kemudian menepuk keningnya alias *tepok jidat.
Miswa : Istri, kamu jangan marah ya…
Saya : maksudnya, kamu bikin salah apa? *siap-siap asah golok kalau begini
Miswa : Ternyata meetingnya besok, bukan sekarang. Maaf yaaa, jadi kita berangkatnya kepagian *pasang muka memelas takut istrinya ngamuk
Saya : ^%$#^&*&^% golok mana golok….
Setelah beberapa kejadian disorientasi waktu ini, kemudian saya makin galak ke Miswa untuk mencatat agenda kegiatannya di gadget miliknya.
Pingback: Rekor Suami Saya | Rumah Memez