Hujan gerimis yang menyambut saat saya menjejakkan kaki di hotel Morrissey, Menteng, Jakarta tak menyurutkan semangat saya untuk mengikuti acara workshop short travel video with smartphone, yang digagas oleh Mas Teguh Sudarisman, travel writer yang juga menjadi pemimpin redaksi sebuah majalah maskapai penerbangan. Kerja di tv , masih ngga bisa bikin video di handphone? Yup, saya belum bisa bikin video di handphone, makanya saya antusias banget ikutan workshop ini. Dan lagi, saat membuat video untuk pekerjaan di kantor, saya dibantu oleh camera person, audio man, lightingman, juga editor. Ibaratnya saya hanya membuat konsep, mengawasi syuting dan merevisi hasil editing. Berbeda dengan membuat video dengan handphone yang semuanya dikerjakan sendiri alias one man show.
Pinjam Fotonya Bang @NurTerbit
Suasana workshopnya sendiri berjalan santai, hangat dan penuh informasi. Mas Teguh yang memang sangat berpengalaman mengemukakan berbagai alasan mengapa sebagai blogger, kita juga harus menguasai teknik pembuatan video lewat smartphone. Yup, perkembangan zaman membuat konten video singkat lebih diminati. Saya memilih tidak membagikan isi materi presentasi mas Teguh, karena ingin teman-teman yang membaca blog ini bisa ikut workshop yang digelar mas Teguh. Beliau sangat humble, baik dan sabar luar biasa…. Silahkan berteman dengan beliau di Facebook Teguh Sudarisman, dijamin akan banyak mendapat ilmu. Dan tidak akan rugi kalau ikutan workshopnya.
Mas Teguh (paling kiri) bersama teman-teman blogger yang memenangkan kuis
Saya bocorin sedikit pointnya deh ya…
- Ambil gambar video dengan satu shoot sekitar lima detik dan handphone dalam keadaan landscape/horizontal.
- Maksimal video berdurasi lima menit, namun paling baik berdurasi 2-3 menit.
- Gunakan tripod atau monopod agar gambar stabil, tidak bergerak-gerak.
- Rencanakan alur cerita video, agar ketahuan shoot apa saja yang akan diambil.
- Edit dengan aplikasi yang ada di smartphone, salah satu yang dianjurkan Mas Teguh adalah Power Director yang cenderung mudah digunakan.
- Gunakan musik yang bebas lisensi, tapi jangan lupa mencantumkan pencipta serta sumber situs musik tersebut.
- Unggah di Youtube deh, atau bisa juga di sosial media seperti facebook, bahkan blog.
Setelah diajarkan bagaimana cara pengambilan video, waktunya mempraktekan ilmunya sambil tour di hotel Morrissey. Duh ini bagian yang saya suka banget.
Jadi, hotel Morrissey ini mengusung tema Industrial, yang justru bikin homey banget, plus Instagrammable banget. Tujuan pertama tour hotel adalah ke kamar di hotel Morrissey yang terdiri dari tipe Studio, Studio Luxe, City Luxe, the Loft, The Apartment. Tapi, saat itu, blogger diajak untuk mengunjungi tipe Studio terlebih dahulu, yang nyaman banget. Setiap kamar dilengkapi dengan peralatan measak, karena hotel Morrissey ini bukan sekedar hotel tapi juga Residences Apartment. Kasur yang nyaman, ditambah sofa empuk, serta fasilitas penunjang lainnya, bikin pengalaman menginap jadi sangat menyenangkan.
Dari kamar, kami diajak melihat fasilitas Laudry Room. Jadi, siapapun yang menginap disini berhak menggunakan fasilitas laundry room, yang super nyaman. Tinggal bawa pakaian yang hendak dicuci di sini, kemudian sambil menunggu pakaian dicuci di mesin cuci termutakhir, tamu bisa menonton tivi di sofa nyaman dengan pemandangan luar yang menyegarkan mata. Sukak banget deh.
Kamar kedua yang dikunjungi adalah The Loft, di mana di kamar ini terdiri dari dua lantai. Di lantai satu terdapat ruang untuk menonton tv, serta meja besar yang bisa difungsikan untuk makan sekaligus bekerja, di lantai dua terdapat ruang tidur serta kamar mandi. Buat saya yang senang sekali mengamati karakter hotel saat menginap, pengalaman menginap di Hotel Morrissey ini bisa menjadi pengalaman yang tidak akan ditemukan di manapun.
HOME dan OCHA BELLA
Usai hotel tour, kami berkesempatan makan siang di restauran di Hotel Morrissey yang diberi nama HOME. Loh namanya kok HOME? Jadi, tujuannya sih biar tamu serasa makan di rumah. Pilihan menunya memang masakan rumahan banget. Bahkan, ada menu martabak mie yang biasa disantap di rumah. Tapi, rasanya enak dan saya suka dengan peranti makan yang digunakan. Unik!!!! Sementara untuk Cafe di Hotel Morrissey dinamakan Ocha Bella, yang jadi favorite tamu untuk hang out. Di sekeliling hotel Morriseey memang banyak dihiasi dengan hiasan unik, mulai dari patung anjing yang nyaris ada di setiap sudut, hingga pohon natal dari gitar. Dan… buat tamu yang menginap di Hotel Morrissey saat momen pergantian tahun, berhak mendapatkan hadiah vespa baru yang bikin ngiler ini….
Booth Merchandise dari Noox, Patung Anjing dan Pohon Natal
Pohon Natal dari Gitar serta Vespa hadiah undian untuk tamu yang bertahun baru di Morrissey
Seluruh sudut di hotel Morrissey memang disiapkan untuk kenyamanan tamu. Yang pantang dilewatkan adalah fasilitas Gym serta kolam renang yang terletak di lantai enam. Duh, tiupan angin sepoi-sepoi di area kolam renang bikin saya nyaris tertidur di kursi yang sediakan di pinggir kolam renang.
Nyaris seharian di Hotel Morrissey untuk mengikuti workshop yang digagas mas Teguh Sudarisman serta hotel tour, bikin saya merasa mendapat banyak ilmu dan pengalaman berharga. Tidak lupa, sambil tanya-tanya rate untuk staycation di Hotel Morrissey yang ternyata harganya mulai 1,2juta rupiah. Untuk fasilitas dan kenyamanan yang diberikan memang sebanding sih…
Penilaian pertama yang bikin saya jatuh cinta dan merasa nyaman saat menginap di hotel adalah bantal, kasur serta menu di restaurannya. Dan Hotel Morrissey berhasil membuat saya jatuh cinta. Kalau kamu, apa sih yang menjadi penilaian utama saat menginap di hotel? Cerita dong di sini….
Kalau saya dapur dan poolnya 😀
Aku pun suka banget…
Semoga nggak kapok ikut workshopku. Thanks udah sharing melalui artikel. Keep writing!
Ngga akan kapok Mas. Terima kasih sudah berbagi ilmu….