Saya sampai menulis bagian ketiga untuk postingan yang menceritakan pengalaman saya ke dokter kulit. Bagian pertama postingannya bisa dilihat disini yang sudah mengundang 400 komentar -dan selalu saya usahakan menjawab satu persatu- , yang berkembang menjadi postingan ini.
Kalau ditanya, apakah kulit wajah saya mulus? TIDAK!!! Wajah saya tetap jerawatan dan tidak cerah. Kalau kata dokter, pengaruh hormon, yang entah kapan bisa diselesaikan. Tapi, tetap saja saya pantang menyerah.
Beberapa waktu lalu, saya mencoba sebuah klinik perawatan kulit. Dengan lebih dari sepuluh tahun pengalaman saya mencoba berbagai klinik perawatan kulit, apakah berhasil? tetap saja tidak berhasil, dan amsyong kalau menggunakan istilah saya dan rekan di kantor…. inilah kisah saya.
LNA Skin health Clinic.
Saya mencoba klinik yang berlokasi di jalan Siliwangi Depok ini. Tentu saja dengan harapan bisa mengenyahkan jerawat dan vlek yang menahun. Saat datang, konsultasi terlebih dahulu (bayar 90ribu) dan melakukan perawatan chemical peeling dan meso, entah apalah itu.
Saat perawatan dilakukan, wajah saya diberikan cairan yang rasanya agak clekat clekit dikit, trus sebuah kipas angin kecil diletakkan di dada saya untuk mengusir rasa clekat clekit dan panasnya. Setelah itu, saya diberikan meso, seperti serum yang dimasukkan ke wajah lewat jarum kecil. Komedo-komedonya kemudian dibersihkan dan jerawat saya disuntik.
Hingga lima hari ke depan saya tidak diperkenankan memakai krim malam, hanya obat jerawat dan epitema saja.
Hasilnya? lebih dari dua minggu jerawat saya makin bermunculan, yang sebelumnya tak pernah saya rasakan seperti ini. Wajah saya kian berminyak dan membuat saya tak nyaman. Seperti ada dorongan yang mengatakan, sepertinya saya kurang cocok menggunaka produknya.
Untuk semua rangkaian tersebut saya mengeluarkan uang 905ribu, glekkk mahal bener ya. Jadi nangis kalau mengingatnya hehehehehehe…. ya tapi namanya pengalaman kan.
Cara pemakaian produknya begini : pakai milk celanser, sabun kemudian Epitema. Trus krim malam kemudian obat jerawat, atau krim pagi ada dua macam.Saya memutuskan menghentikan pemakaiannya, karena sepertinya kulit wajah saya tak bersahabat dengan produk ini.
Mungkin buat orang lain akan berhasil, tapi sepertinya tidak pada saya.
2. Dan lagi kembali ke WIJAYA Skin care
Karena jerawat dan wajah saya menjadi begitu berminyak, saya akhirnya memutuskan kembali ke Wijaya. Karena saya sudah cocok sebelumnya dan harganya terjangkau dengan kantong saya.
Saat datang, konsultasi terlebih dahulu -gratis konsulnya- kemudian facial infus -79ribu- dan suntik jerawat -50ribu- kemudian saya diberikan produk krim malam, obat jerawat, toner, krim pagi dua macam. Total yang harus saya bayar 318ribu, murmer dibanding sebelumnya.
Sementara ini, jerawatnya mulai hilang satu persatu. Dan komedo tak terlalu banyak. Wajah saya juga tak nampak berminyak. Sejauh ini saya berusaha konsisten untuk terus menggunakan produk ini. Karena , ketika jerawatnya mulai hilang, saya akan mulai memasuki program pencerahan kulit. Doakan saya….
Mez coba postingan ini diikutsertakan di giveawaynya tomkuu deh.
http://tom-kuu.blogspot.com/2013/02/blogiveaway-bersama-tom-kuu_27.html
Iya ini juga mau ikutan kok… jadi “banci” giveaway gini..
Terimakasih sudah berbagi pengalaman… Wah jadi benar ya… Harga mahal belum tentu cocok. Urusan kulit ini memang benar-benar tidak bisa disamakan antara orang yang satu dengan orang yang lain ya. Kondisi kulit sangat bervariasi dari masing-masing orang. Dari pengalaman diatas memang perlu berhati-hati saat hendak melakukan perawatan. Terimakasih atas pembelajarannya mbak.