Dalam agama Islam, ada hadis yang menyebut… Tuntutlah Ilmu Sampai Ke Negeri Cina.
Maksudnya, sih kalau memang harus belajar sampai jauh banget, kenapa tidak???
Di suatu hari Jumat, tepatnya tanggal 5 April 2019 lalu, saya mendatangi sebuah acara, dimana acara tersebut adalah acara pemberian penghargaan untuk peternak sapi perah.
Hadiahnya….?????
Belajar Sampai Ke Belanda.
Iri banget ngga sih saya???
Pastinya iri banget.
Eh… tapi sehebat apa sih, empat orang peternak sapi perah itu sampai diterbangkan dan belajar ke Belanda???
Saya Bersama Mba Mitha, Salah satu Pemenang Farmer2Farmer 2019
“Duh… saya senang banget Mba, ngga menyangka bisa menang. Padahal, walaupun ngga menang, saya merasakan banget manfaat ikutan Farmer2Farmer ini,” kisah Mba Mitha, salah seorang peserta Farmer2Farmer 2019, yang juga menjadi pemenang. Mitha, peternak sapi perah asal TulungAgung ini membuktikan bahwa sebagai perempuan, dia memang multitasking. Bisa menjalankan peran sebagai Ibu, Istri dan juga setia dalam profesinya sebagai peternak sapi perah.
Mitha berkisah, tahun 2002 ngga punya sapi perah sama sekali, hanya merawat sapi perah milik orang lain dengan sistem bagi hasil. Tapi, berkat keuletannya, Mitha kemudian bisa punya sapi perah sendiri. Setiap hari, Mitha memulai aktivitasnya mulai pukul 4 pagi, usai menunaikan ibadah sholat subuh, Mitha yang dibantu suaminya kemudian memerah sapi miliknya. Setiap pukul 7 pagi, susu hasil perahannya diambil oleh pengurus koperasi setempat. Dari hasil susu perahannya, setiap bulan, Mitha bisa memperoleh penghasilan minimal 18 juta rupiah. Wowww….. menggiurkan ya…
Maka, ketika ada kompetisi Farmer2Farmer 2019, Mitha kemudian ikut serta. Manfaatnya pun banyak banget, “Hasil produksi susu setiap sapi meningkat, dari 15 liter per sapi jadi 17-18 liter per sapi, dan yang lebih penting sapi-sapi jadi lebih sehat,” kata Mitha dengan sangat ceria. Tak hanya itu, Mitha juga memperoleh ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana merawat kandang, memberi air minum dan pakan, serta banyak ilmu lainnya.
Mitha kemudian diganjar penghargaan sebegaia peternak yang inovatif. Bersama Yanto, peternak dari Jawa Timur, Apid peternak dari pangalengan dan Nenih dari Lembang Jawa Barat, Mitha akan diberangkatkan ke Belanda untuk belajar tentang pengelolaan ternak sapi perah selama dua minggu. Meski baru berangkat bulan Juli 2019 nanti, mereka sudah antusias banget loh…
Farmer2farmer 2019 adalah kompetisi inovatif yang digagas oleh Frisian Flag, brand susu terkemuka di Indonesia. Bersama Kementerian Pertanian Indonesia, Frisian Flag menggandeng Royal Friesland Campina, salah satu koperasi peternak sapi perah terbesar di dunia. Tujuan digelarnya Farmer2Farmer ini bagus banget deh. Selain memberikan pendampingan kepada peternak sapi lokal, Frisian Flag Indonesia juga berharap banget, ajang ini akan menambah kualitas,kuantitas dan produktivitas dari sapi perah di Indonesia. Karena itu, pendampingannya ngga main-main loh. Bahkan, Adinda Rouring, peternak sapi perah dari Belanda yang cukup berhasil, sampai didatangkan khusus ke Indonesia. Maka, atas dedikasi Adinda Rouring ini, PT Frisian Flag Indonesia yang diwakili oleh Bapak Andrew, memberikan plakat sebagai kenang-kenangan.
Selama kompetisi Farmer2Farmer ini, dewan juri yang beranggotakan Arifin Asydhadina, Editor in Chief Kumparan, Ir. Sugiono, M.P, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Kementerian Pertanian Republik Indonesia serta Dede – perwakilan juri peternak yang pernah menjuarai Farmer2Farmer 2015, turun langsung ke tempat para peternak sapi perah. Selain melakukan penilaian, ketiganya yang didampingi tim dari Frisian Flag Indonesia, memberikan banyak masukan kepada peternak sapi lokal. Duhhh… kebayang deh rasa bahagianya mereka… lihat aja ekspresinya nih.
Program farmer2Farmer di 2019 ini adalah yang ketujuh kali digelar. Eits… ngga cuma ke Belanda loh hadiahnya, ada juara kedua dan ketiga yang juga mendapatkan hadiah uang sebedar 5 juta dan 3 juta rupiah. Oiya, Farmer2Farmer kali ini diikuti oleh 110 orang peserta yang telah melalui proses penilaian sejak februari 2019. Harapannya, peternak sapi lokal akan bisa menerapkan good dairy farming practice secara terus menerus dan konsisten.Selain itu, diharapkan ada regenerasi untuk peternak sapi lokal, dan yang diharapkan juga adalah mereka mau full time dalam menjalankan profesinya. Tentu saya berterima kasih banget sama peternak sapi lokal dan Frisian Flag Indonesia atas apresiasinya untuk para peternak.
Sungguh saya salut sama komitmen dan kerja keras para peternak sapi lokal ini, karena tanpa mereka… tentu saya dan Resky belum tentu bisa menikmati susu senikmat ini….
Kamu suka minum susu? Biasanya langsung minum atau diolah sih? Cerita dong di sini…..
Aku sekeluarga suka minum susu Frisian Flag 😘 Wawwww bingits ya event ini Farmer2farmer 2019 udh yang ke tujuh ya mantap. Wah, ternyata susu2nya berasal dari peternakan sapi lokal ya. Memberdayakan petani kita dan hasil ternaknya untuk kita juga. Mau lah yaw ikutan ke Belanda ahahaha… mau belajar memerah susu sapi 😅🤩🤩
Inspiratif banget mbak, senenglah ikut acara eh dapet hadiah belajar sampai Belanda. Gak kebayang ya jadi peternak susu perah tapi kayaknya menyenangkan karena bisa minum susu dari sapi yang kita pelihara, tentu nikmatnya sampai ke hati.
saya biasa diminum langsung mba hanya suka yang rasa strawberry, klo buat kue biasa pake yang full cream
Waahh..ini seru banget mba, jadi petani sekarang canggih ya. Bisa belajar ke Belanda, nyerap ilmu memajukan pertanian kita
Ya Allah luar biasa menginspirasi, bundaaaa. perhatian Frisian Flag ke oara petani juga bagus yaaa. Dukung penuh ksrena bisa memajukan para petani 🙂
Peternskan di Belanda memang terkenal.bagus, termasuk peternak sapinya. Makanya di sana kejunya, susunya lezat ya. Ini petani bisa belajar di sana bagus