Rumah Memez

Cerita Memez

And I’m Turning 31…..

Tak ada pesta meriah nan penuh gegap gempita -ya iyalah ngga ada juga duitnya- pun dengan makan-makan bersama yang biasanya saya lakukan setiap penambahan (atau pengurangan) usia. Menjadi 31, benar-benar saya lewati dengan  sederhana. Bahkan, saya sempat merasa tak percaya, benar ngga sih hari ini saya ulang tahun :))))

Sejujurnya, saya kehilangan gairah untuk merayakan hari ulang tahun saya. Kalau tahun-tahun sebelumnya saya sangat antusias dan sudah merencanakan untuk -minimal- mentraktir keluarga, kali ini saya benar-benar ingin hari ulang tahun, seperti hari biasa saja. Bukan, bukan karena saya tak bersyukur masih dikaruniai waktu untuk menjalani kehidupan, tapi saya rindu almarhum Mamah. Biasanya beliau yang begitu antusias menyambut bahkan membuatkan sesuatu di hari ulang tahun saya.

Karena tahu saya tak begitu bersemangat berulang tahun, sejak hari jumat Miswa sudah memberikan sesuatu untuk saya. Bukan emas berlian atau permata, tapi sejumlah uang yang menurut saya cukup lumayan. “Nih buat kamu, terserah mau beli apa, aku bingung kalau harus beliin apa, daripada salah mendingan kamu yang beli sendiri,” kata Miswa sambil menyodorkan uang di amplop coklat. Duh, saya terharu deh. Jujur saja, kami bukan pasangan yang berlebihan. Sebagian besar penghasilan kami sudah habis untuk membayar cicilan ini itu, tapi ketika diberi uang begini, rasanya kok…. kurang banyak ya hahahahahha…. #minta diketok.

Sampai kantor, oleh sekretaris redaksi,  saya diberi kartu ucapan yang memang selalu diberikan pada karyawan yang berulangtahun. Kartu ucapannya sih simpel banget ya, kata-katanya juga biasa, tapi yang luar biasa adalah bonus satu kali gaji yang diberikan tepat di hari ulang tahun :))))

Malamnya, sebelum siaran saya minta diantar seorang teman untuk pergi ke gerainya Tulisan di lantai 4 Plaza Indonesia. Buru-buru memilih, saya akhirnya membeli sebuah tas dari uang yang diberikan Miswa. Saya memang sudah lama naksir berat produk Tulisan ini, selain karena unik dan benar-benar dikerjakan dengan tangan, harganya juga masih terjangkau lah…..

============================================================

Malam minggu, Miswa tuh niat banget mengajak saya kencan. “Jalan yuk, makan di Bogor deh, dinner romantis gitu,” ajak Miswa yang bikin saya deg-degan, kayak diajak kencan pertama. Maka, jam delapan malam dari Depok, kami meluncur untuk  kencan pertama kesekian. Tujuan awal sih mau ke Puncak, tapi ketika  keluar tol Ciawi sudah macet luar biasa, kami kemudian putar balik ke Bogor.

Macet membuat saya baru sampai Bogor setelah pukul 9.30 malam. Saya dan Miswa seperti mengabsen beberapa restoran yang biasa kami datangi, sambil bertanya masih buka atau tidak. Mulai dari Kintamani, Pie Apple, Macaroni Panggang, sampai Klappetart Huiz sudah tak menerima order. Bahkan, saat di Klappetart Huiz, yang katanya bisa order sampai pukul 11 malam, saya dan Miswa ditolak untuk memesan menu makanan berat. Akhirnya, karena sudah terlalu lapar, saya membeli Lasagna (25ribu) dan beberapa klappetart untuk dibawa pulang.

Putar-putar Bogor sambil mencari resto yang masih buka, Miswa akhirnya menyerah.  Saya akhirnya bilang ke Miswa untuk melupakan makan malam romantis. “Tujuan kita sekarang cari makanan, bukan candle light dinner. Aku lapar banget,” kata saya sambil menenangkan cacing-cacing di perut saya yang mulai berdangdut koplo. Eh ndilalahnya, kami melewati warung tenda Soto Lamongan di jalan Ahmad Yani, dekat martabak Air Mancur, yang ramai benar dengan pengunjung. Analisa sementara sih, pasti enak nih !!!!

 

Dengan semangat 45, eh 2014 deh, kami memutuskan makan di sini. Walau tempat parkirnya penuh banget, hingga kami harus menunggu lebih dari sepuluh menit, saya dan  Miswa -anehnya- tetap sabar. Setelah memesan soto daging dan Miswa pesan soto ayam, kami berdua makan dengan suasana romantis. Yaiyalah gimana ngga romantis, makannya berdekatan banget karena kursinya sempit. Dan, suasana romantis ini hanya menghabiskan uang 38ribu rupiah, untuk dua mangkuk soto, dua piring nasi, dua gelas es jeruk dan sebungkus krupuk. Rasa sotonya? Duh soto dagingnya ngga enak banget, dagingnya keras, sampai saya susah menelannya. Sementara itu soto ayamnya enak, sampai-sampai seorang remaja di sebelah saya nambah makannya. Dan anehnya saya ngga menyesal makan disini, karena ibu-ibu penjualnya lucu dan penuh semangat.

Karena tahu saya belum kenyang, Miswa berinisiatif mengajak saya makan serabi duren di jalan Sukasari. Duh beneran deh, punya suami tipe begini bikin saya susah untuk berdiet, bawaannya tuh mengajak makan terus…gimana saya mau kurus kan :))) #Termodus. Makanya ngga pakai berpikir lama, ajakan Miswa ini langsung saya iyakan. Kota Bogor di waktu malam begini, enak banget buat jalan-jalan. Ngga ada macet dan jajanan pinggir jalannya masih banyak yang buka.

Di Surabi Duren Sukasari, saya memesan Surabi duren keju, sementara Miswa memesan Surabi coklat. Kesimpulan kami, enak banget surabinya, kuah durennya berasa banget dan ngga terlalu manis. Asyiknya, di sebelah surabi duren ini ada gerai penjual susu murni @ayoMimiCucu yang menyajikan susunya di botol susu bayi.  Sayangnya sudah habis, hingga kami tak bisa merasakan. Eh… saya kecantol tukang surabi di sini, hingga saya ajak pulang :))))

Karena diberi tugas untuk menjemput adik saya yang pulang dari Bali, kami buru-buru pulang. Ketika melewati pergantian hari, Miswa menyanyikan lagu happy birthday yang membuat saya terharu. Bukan, bukan karena usahanya, karena suaranya tuh maksa banget hahahahahaaa…..

========================================================================

Hari minggu pagi, Miswa membangunkan saya sambil menepuk-nepuk pipi saya dan membisikkan kata-kata mesra banget. Usaha sok romantis ini kemudian saya balas dengan….. memencet hidungnya :))) Usai bangun tidur, saya kemudian bergegas mandi, tujuan saya setiap minggu adalah ke makam Mamah. Bersama Miswa, Bimo -adik saya- Udin -adik ipar- serta Gending -keponakan- kami melepas rindu kepada Mamah.
Pulang dari makam, saya menyempatkan waktu untuk mengobrol dengan adik-adik di rumah Papah yang hanya berjarak enam rumah dari rumah saya. Kemudian saya terharu ketika mereka memberikan kado berupa mukena, yang memang benar-benar saya butuhkan. Ah, rezeki memang ngga kemana -mana ya…

Setelah puas mengobrol dengan adik-adik, saya mengajak Miswa untuk ke rumah Yeye untuk menengok baby Mallea, anak kedua Yeye dan Nelombi yang lahir 5 mei lalu. Baby Mallea ini  cantik dan menggemaskan banget, bikin saya berdoa terus-terusan supaya diberikan keturunan… Amin. Selain saya dan Miswa, rumah Yeye juga kedatangan Dwiyani , Dani, Indah Mumut, Pungky dan Etty yang bikin ramai banget :))) Sayang, karena Miswa mau didatangi tamu, jadi ngga bisa lama-lama mengobrol. Tapi, walau ngga lama-lama mengobrol, berfoto tetap sempat dong….

Pulang dari rumah Yeye, saya minta izin Miswa untuk “Me Time” di Margo City #modusbanget, padahal sih mau belanja buat menyenangkan diri sendiri :))) kayaknya gatel gitu, uang bonus dari kantor ngga dibelikan sesuatu. Akhirnya, setelah dua jam di Margo City, dua sepatu, lipstik, maskara, serum sampai shampo saya beli. Eh, sempat makan steak juga deh….

Seharian ini, saya benar-benar merasa bersyukur dan beruntung banget. Saat merenung, saya sampai tak bisa berhenti menghitung nikmat yang diberikan sang Maha Pencipta kepada saya. Mulai dari  diberi nikmat sehat, diberi nikmat dengan adanya keluarga dan teman-teman yang baik banget, nikmat dengan diberikan pasangan yang mengerti dan sabar luar biasa sama saya, dan nikmat lainnya adalah kemenangan Manchester City, klub kesayangan Miswa di ajang liga Inggris :))))  Buat siapapun yang mendoakan saya, terima kasih tak terhingga saya ucapkan. Semoga kita semua dilimpahi kesehatan dan kian bisa bersyukur……

 

24 Comments And I’m Turning 31…..

  1. dian_ryan

    Selamat ulangtahun mba memez, semoga slalu dilimpahkan keberkahan, kebahagiaan dan terkabul semua keinginan dan harapan..:D

    sekali lagi barakallah

    Reply
  2. Bibi Titi Teliti

    Selamat ulang tahun yah mba Memez 🙂
    Semoga panjang umur dan sehat selalu 🙂

    Dan itu asyik sekali kopdaran di rumah Yeyeee 🙂

    Duh, ternyata Yeye udah lahiran yah? Aku ketinggalan beritaaaa…hihihi…

    Reply
  3. Indah Kurniawaty

    Selamat ulang tahun Mbak Memez.
    Senasib kita, Mbak.
    Kalo dikasih uang sama suami gitu suka terharu-terharu ya gitu deh.
    Terharu tapi asa kurang banyak…hahaha #Bukan_Istri_sholehah

    Reply
  4. arninta

    mbaaa,happy belated bday yaa!! seneng bgt bs beli tulisan milih sendiri pula, drpd dibeliin ngga suka hahaha..smg mba memez selalu diberi kesehatan dan keberkahan oleh Allah yaa.. *aku lupa udha ngucapin blum di IG heheh*

    Reply

Leave a Reply to gustyanita pratiwi Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.